Home > Ragam Berita > Nasional > Habib Rizieq Serukan Rekonsiliasi atau Revolusi

Habib Rizieq Serukan Rekonsiliasi atau Revolusi

Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab yang saat ini masih berada di Arab Saudi mengapresiasi upaya Yusril Ihza Mahendra untuk menjembatani rekonsiliasi antara ulama dengan pemerintah.

Habib Rizieq Serukan Rekonsiliasi atau Revolusi

“Sekali lagi, saya juga sampaikan apresiasi kepada beliau, dimana beliau juga telah memberikan usulan-usulan dan saran-saran yang luar biasa. Di antaranya adalah usulan tentang rekonsiliasi ulama dan umaro. Ini satu usulan yang brilian karena pada dasarnya GNPF MUI jauh dari sebelum digelarnya aksi bela Islam 1, 2, 3, dan seterusnya itu telah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk kita duduk dialog, untuk kita musyawarah terhadap berbagai macam persoalan bangsa,” kata Rizieq dalam rekaman yang ditunjukkan oleh pengacaranya, Kapitra Ampera.

Rizieq sempat mengungkapkan kekecewaannya karena upaya untuk melakukan dialog dengan pemerintah tidak dipenuhi. Namun demikian, ia bersama tokoh-tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tidak akan berputus asa.

“Tapi, semua permohonan tersebut selalu ditolak, selalu diabaikan, entah apa sebabnya. tapi yang jelas, para habaib dan ulama di GNPF MUI tidak pernah bosan terus menerus menyerukan dialog dan musyawarah, untuk mewujudkan rekonsilisasi,” kata Rizieq.

Bagi Rizieq, dirinya lebih mengutamakan dialog dan rekonsiliasi.

“Bagaimana rekonsiliasi yang bisa mengantarkan kepada kedamaian dan menyetop segala kegaduhan. Bagi saya di Tanah Suci, tentu saya selaku pembina GNPF MUI tetap ingin mengedepankan dialog dan musyawarah dan lebih mengutamakan rekonsiliasi,” tambahnya.

Namun demikian, bila pemerinntah masih tetap menolak untuk melakukan dialog, maka ia menyerukan perlawanan.

“Akan tetapi kalau rekonsiliasi itu gagal. kalau rekonsiliasi itu tetap ditolak oleh pihak seberang sana, sementara para ulama terus menerus dikriminalisasi, para aktivis terus menerus diberangus yaitu kebebasannya, diberangus HAM-nya, dan rakyat jelata terus menerus dipersulit, dan Islam juga terus menerus dimarjinalkan, maka tak ada kata lain yang harus kita lakukan, kecuali lawan,” ujarnya.

“Jadi sekarang pilihannya ada di hadapan pemerintah. Rekonsiliasi atau revolusi. Itu saja yang bisa saya sampaikan dari Tanah Suci, semoga anda semua selalu dilindungi, diberkahi oleh Allah SWT, sampai jumpa di Tanah Air. Selamat berbuka puasa. Wasalam….” pungkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Bakal Diganti Anies, Fadli Zon Minta Djarot Hentikan Penggusuran

Bakal Diganti Anies, Fadli Zon Minta Djarot Hentikan Penggusuran

Jakarta – Wacana penggusuran sedang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Mendengar hal ...