Home > Ragam Berita > Nasional > Bachtiar Nasir Menduga Ada Pihak Yang Menghalangi Pertemuan GNPF Dengan Jokowi

Bachtiar Nasir Menduga Ada Pihak Yang Menghalangi Pertemuan GNPF Dengan Jokowi

Jakarta – Bachtiar Nasir selaku Ketua Umum Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menduga jika ada pihak yang sengaja menghalangi upayanya untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Aksi 411 pada 4 November 2016. Padahal, menurut Bachtiar, sang presiden juga sudah jauh-jauh hari ingin bertemu dan berdialog dengan GNPF-MUI.

Bachtiar Nasir Menduga Ada Pihak Yang Menghalangi Pertemuan GNPF Dengan Jokowi

Bachtiar Nasir

Haltersebutterungkap setelah Bachtiar dan delegasi GNPF-MUI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada saat Idulfitri, Minggu (25/6/2017). Berbicara pada jumpa pers GNPF-MUI di Jakarta, Selasa (27/6/2017), Bachtiar mengklaim, dirinya mencatat betul setiap pernyataan Jokowi pada pertemuan tersebut.

Bahkan, berdasar catatan Bachtiar, presiden yang pernah menjadi gubernur DKI tersebut sempat menlontarkan pernyataan bahwa sedandainya sejak awal terjadi dialog dengan GNPF-MUI, maka tak akan ada aksi-aksi demo besar lanjutan.

“Seandainya terjadi dialog antara kita di 411 tidak ada yang gini-gini,” ujar Bachtiar menirukan pernyataan Jokowi pada pertemuan yang juga dihadiri Menkopolhukam Wiranto dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin itu.

Jokowi, lanjut Bachtiar, juga mengaku selalu mementingkan ulama. Sebab, mantan wali kota Solo itu membutuhkan nasihat ulama.

“Presiden bilang, ‘yang berani menegur saya, menasihati saya, ulama. Jadi saya perlu mendengarkan ulama, seandainya terjadi dialog di antara kita tidak ada lagi 212’,” ungkap Bachtiar lagi-lagi menirukan pernyataan Jokowi.

Kendati demikian, Bachtiar mengaku tidak mengetahui penyebab Jokowi kala itu kesulitan menemui GNPF-MUI. “Itu bukan domain kami kenapa terjadi,” tambahnya.

Meski demikian, masih sambung Bachtiar, Presiden Jokowi justru terkejut ketika mengetahui perwakilan GNPF-MUI tidak masuk dalam daftar ulama yang diundang ke Istana Negara beberapa waktu yang lalu. Menurut Bachtiar, namanya dicoret dari daftar tanpa sepengetahuan sang presiden.

Baca juga: Terjadi Perang Saudara di Depan Gereja di Papua

“Beberapa pertemuan presiden dengan ulama nama kami masuk tapi dicoret, untuk saya dicoret dua kali tapi kenapa, saya tidak tahu. Kami bersyukur ini pentingnya dialog akhirnya presiden tahu detail persoalnnya. Di antara kami tidak bisa masuk, presiden kaget,” pungkas Bachtiar. (Yayan – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Besok, Tak Ada Alasan Bagi PNS DKI Untuk Tidak Masuk Kerja

Besok, Tak Ada Alasan Bagi PNS DKI Untuk Tidak Masuk Kerja

Jakarta – Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta akan aktif bekerja kembali pada Senin (3/7/2017). ...