Harian IndoJakarta – ‘Kehilangan’ arah di Simpang Susun Semanggi tak membuat Habiburokhman kapok untuk kembali melintasi jalur tersebut. Habiburokhman yang juga merupakan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) beralasan bahwa ia juga memiliki hak sebagai warga negara untuk melintas di jalan mana saja yang ia inginkan.
Habiburokhman
“Ya hak kita dong sebagai warga negara mau lewat mana saja,” ucapnya, Kamis (03/08/2017).
Namun pengalaman nyasar tersebut membuatnya menjadi orang yang kritis terhadap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Terlebih lagi itu jembatan layang dengan bentang melengkung terpanjang di Indonesia.
Habiburokhman juga menyebutkan bahwa tak hanya dirinya saja yang nyasar di Simpang Susun Semanggi itu. Ada sekitar 2 hingga 3 mobil lain yang juga mencari jalan seperti dirinya.
Baca juga : Dishub DKI Ikut Sindir Habiburokhman Yang Mengaku Nyasar di Simpang Susun Semanggi
“Cuma memang kalau kita kritik boleh dong, masa bikin jalan di pusat ibu kota katrok begitu. Kita lihat saja, saya hitung kemarin ada yang jalan mundur, saya waktu itu ada 2 atau 3 yang mundur gitu. Cuma saya tahu kalau nggak boleh mundur jadi saya maju aja terus dan ini jalan terlalu kecil,” katanya.
Pengalaman nyasar itu juga ia tumpahkan melalui akun media sosial Twitter pribadinya. Awalnya dia berpikir bahwa Simpang Susun itu nantinya bisa mengantarkannya ke segala arah.
“Saya kan sore mau ke Menteng. Saya kira bundaran itu canggih banget kayak diluar negeri. Kalau sudah diatas kita itu bisa ke arah mana saja. Kalau sudah naik bisa ke kanan, bisa ke kiri. Kayak Bundaran HI tapi posisi di atas,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
