Harian IndoPekanbaru – Anggota TNI AD yang melakukan pemukulan terhadap seorang anggota Polantas di Pekanbaru ternyata memiliki “pengawal pribadi”.
Pengawal ini memang ditugaskan untuk mengikuti Serda Wira kemana pun karena dikhawatirkan mengganggu orang lain selama pria yang masuk jadi anggota TNI pada 2011 itu menjalani rawat jalan karena mengalami depresi sejak pulang bertugas dari Papua.
Namun sayangnya, pada saat peristiwa pemukulan tersebut Serda Wira lepas dari pengawalan.
“Pada kejadian kemarin itu, dia lepas dari kawalan,” kata Komandan Resort Militer Wirabima Bukit Barisan Brigjen TNI AD Abdul Karim di Markas Detasemen Polisi Militer TNI AD di Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru, Jumat (11/8/2017) pagi.
Menurut Abdul Karim, Serda Wira diberi pengawalan khusus setelah dokter memvonisnya mengalami depresi. Setelah itu, Serda Wira juga tidak diberi jabatan di Korem karena tidak cocok untuk berada di Satuan Tempur TNI AD.
“Dia kan bujangan juga, makanya dikawal, kemarin itu lepas,” kata Abdul Karim.
Terkait peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh Serda Wira, Abdul Karim berjanji akan memprosesnya dengan meminta rekomendasi juga dari dokter yang merawatnya.
“Pasti ada hukuman, pemutusan hukuman juga nanti juga melihat dari keterangan dokter medis,” kata Abdul Karim.
Selain itu, Abdul Karim juga meminta maaf kepada seluruh jajaran Polda Riau, Polresta Pekanbaru, dan seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada jajaran Polda Riau. Memang ada anggota ada melakukan pelanggaran,” katanya.
“Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia,” tandas Abdul Karim.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
