Harian IndoJakarta – Tjahjo Kumolo selaku Menteri Dalam Negeri akhirnya membenarkan perihal penilaian terhadap lima ormas anti-Pancasila yang bisa saja akan bernasib sama seperti Hizbut Tahir Indonesia.
Saat ditemui di Hotel Century Park Senayan, dirinya berkata, “Atas laporan daerah ada ormas-ormas kecil, tapi ormas kecil itu cukup punya nama,”
“Campur antara yang anti-Pancasila dengan anarkis, kalau ganggu ketertiban kan bisa langsung ditangani kepolisian, tunggu saja tanggal mainnya. (FPI) Tunggu tanggal mainnya saja, itu ormas kecil kok,” ungkapnya.
Namun sebagaimana mestinya, harus ada bukti yang kuat karena Kemendagri pun tak akan bisa mencabut izinnya jika tak memiliki bukti kuat.
“Kita serahkan ke kejaksaan, kepolisian ke Kemenko, tokoh agama, masyarakat, karena kami memutuskan ormas ini layak dibubarkan atau tidak harus memiliki bukti yang kuat seperti HTI,” kata dia.
Thahjo mencontohkan, pembubaran HTI membutuhkan waktu 10 tahun. Sedangkan lima ormas kecil yang akan dibubarkan baru diteliti selama dua tahun.
“Kemendagri meneliti ormas ini dua tahunan, nah makanya kan kurang, kita juga klarifikasi apa data video lain, apa ada fotonya, ada videonya, nah itu aja. Sabarlah tunggu waktunya,” kata Tjahjo.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.coM)
