Harian IndoJakarta – Pengelola Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, mulai menerapkan penjagaan ketat bagi pengunjung Pada Kamis (7/9/2017).
Candi Borobudur
Satu per satu pengunjung harus melalui prosedur seleksi oleh petugas sebelum memasuki kawasan wisata bersejarah itu.
Penjagaan ini menyusul instruksi dari aparat setempat yang menyatakan Candi Borobudur siaga 1 atas rencana aksi bela Rohingya, Jumat (8/9/2017) mendatang.
Aksi tersebut rencananya diikuti oleh ribuan warga dari berbagai organisasi massa (ormas), lembaga, hingga masyarakat umum.
“Keputusan terakhir yang saya terima (Candi Borobudur) buka dengan seleksi pengunjung yang ketat dibantu aparat tentunya,” ucap General Manajer PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Chrisnamurti Adiningrum, Kamis (7/9/2017).
Chrisna, menyatakan keputusan apakah obyek wisata Candi Borobudur ditutup atau tidak adalah kewenangan aparat kepolisian.
Menurut dia, aparat lebih tahu potensi keamanan suatu wilayah.
“Besok Jumat dibuka atau ditutup semua, kami serahkan kepada kepolisian. Karena masalah keamanan menjadi tanggung jawab kepolisian, kalau Polda atau Polres perintahkan tutup maka kami patuh,” kata Chrisna.
Sejauh ini, pihaknya masih menunggu perkembangan terkait hal tersebut.
Untuk sementara pengunjung baik perorangan, maupun kelompok, masih diperbolehkan masuk dengan penjagaan ketat.
Penjagaan atau seleksi pengunjung tidak hanya di pintu masuk utama wisatawan (main-gate) akan tetapi juga dari pintu lainnya.
Di pintu 7 atau pintu gerbang menuju kantor Unit PT TWCB, Hotel Manohara, dan Balai Konservasi Borobudur (BKB) yang berada satu kompleks dengan Candi Borobudur juga diberlakukan penjagaan ketat.
Setiap tamu, tidak terkecuali awak media, harus melewati security check dari petugas.
“Ini prosedur dari PT TWCB, semua tamu harus diperiksa,” kata salah satu petugas.
Seperti diberitakan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan warga berencana menggelar aksi Bela Rohingya di Masjid An Nuur, Sawitan, Kabupaten Magelang, Jumat (8/9/2017).
Aksi semula akan digelar di kawasan Candi Borobudur. Namun dengan berbagai pertimbangan, aksi dipindah ke Masjid yang letaknnya sekitar 1.5 kilometer dari komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).
Aksi orasi diganti menjadi gerakan salat Jumat, doa bersama, dan penggalangan donasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pengunjung Candi Borobudur Diperiksa dengan Ketat (Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
