Home > Ragam Berita > Nasional > 46 Orang Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Karena Mengkonsumsi Obat PCC

46 Orang Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Karena Mengkonsumsi Obat PCC

Jakarta – Menurut data dari Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, sudah ada 60 orang yang dirawat di tiga rumah sakit berbeda di Kendari setelah mengkonsumsi obat PCC. 60 orang korban tersebut tersebar di RSJ Kendari (46 orang), RS Kota Kendari (9 orang), dan RS Provinsi Bahteramas (5 orang).

46 Orang Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Karena Mengkonsumsi Obat PCC

Menteri Kesehatan Nila Moeloek memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini karena korban cukup banyak dan sebagian besar mengalami gangguan kepribadian dan diorientasi.

“Pasien yang dirawat berusia antara 15-22 tahun mengalami gangguan kepribadian dan gangguan disorientasi, sebagian datang dalam kondisi delirium setelah menggunakan obat berbentuk tablet berwarna putih bertulisan PCC dengan kandungan obat belum diketahui,” ujar Menkes, Kamis (14/9/2017).

Karena itu, Menkes berharap hal ini juga menjadi perhatian Badan Narkotika Nasional (BNN) agar segera mengidentifikasi kandungan obat tersebut.

“Obat-obatan terlarang dan zat adiktif sangat membahayakan dan merugikan remaja sebagai aset masa depan bangsa. Maka, jika ini terbukti zat psikotropika, Kemenkes mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap NAPZA yang mengganggu kesehatan. Kami juga berharap agar BNN menginvestigasi secepatnya,” tegas Nila.

Menurut Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari, kandungan obat PCC yang biasa digunakan pada pasien penyakit jantung dan sebagai obat penghilang rasa sakit ini, memang bukan termasuk narkotika.

“Menurut literatur yang kami peroleh memang kandungan obat ini sementara ini bukan merupakan narkotik dan juga bukan yang sekarang ini tersebar di tengah masyarakat adalah jenis Flakka, bukan,” kata Arman Depari, Kamis (14/9/2017)
Pihak BNN juga saat ini sedang mengidentifikasikan kandungan zat dalam obat PCC.

“Ini sedang dalam penyelidikan kita dan tadi saya bicara dengan kepala laboratorium BNN supaya segera dikoordinasikan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengetahui kandungan yang betul-betul ada di dalamnya. Ini menjadi perhatian kita karena korbannya anak anak di bawah umur,” tuturnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Dhani Buktikan Pribumi Itu Ada Lewat Kamus Bahasa Indonesia

Dhani Buktikan Pribumi Itu Ada Lewat Kamus Bahasa Indonesia

Bogor – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dilaporkan oleh Jack Boyd dari Gerakan Pancasila dengan ...