Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengajukan sebuah wacana tentang pemilihan gubernur secara tidak langsung. Namun sayangnya wacana tersebut ditolak secara tegas oleh fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta.

Demokrat Sesalkan Usulan Djarot Agar Gubernur DKI Dipilih Presiden

Demokrat Sesalkan Usulan Djarot Agar Gubernur DKI Dipilih Presiden

Alasan penolakan tersebut karena dinilai bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang sudah tertanam bagi Bangsa Indonesia.

“Kami dari fraksi Demokrat DKI menilai bahwa Pilkada melalui parlemen tidak sesuai dengan semangat demokrasi. Selain itu, merupakan kemunduran berdemokrasi. Oleh sebab itu, kami tetap menginginkan demokrasi langsung yang dipilih oleh rakyat,” kata Ketua Fraksi Demokrat Taufiqurrahman, Jumat (22/09/2017).

Taufiq mengatakan bawha sejumlah alasan dasar terkait penolakan pemilihan lewat DPRD. Alasan yang pertama adalah soal kebhinekaan dan kemajemukan. Jakarta terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang ada di Indonesia sehingga demokrasi memiliki makna harus terlembaga dengan baik.

Baca juga : Wacana Gubernur DKI Dipilih Presiden Oleh Djarot Pernah Ditolak Ahok

“Sebagai ibu kota negara dengan karakter penduduknya yang terdiri dari berbagai suku bangsa, dan berbagai aspirasi, makna demokrasi haris terlembagakan dengan baik, pemilihan langsung merupakan upaya pelembagaan aspirasi warga,” jelasnya.

Alasan yang kedua adalah pemilihan yang dilakukan dengan cara seperti itu dapat merenggut hak konstitusi rakyat untuk memilih pemimpin di daerahnya. Pasalnya mekanisme pemilihan langsung merupakan sebuah esensi partisipasi politik kerakyatan dimana memberikan ruang yang luas bagi lahirnya pemimpin baru pilihan rakyat.

“Kemudian mengapa pemilu langsung tidak layak untuk dihapuskan. Hal itu sejalan dengan prinsip otonomi daerah yaitu partisipasi, akuntabilitas dan demokrasi,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)