Jakarta – Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Jemi Trisonjaya melalui keterangan tertulis, Minggu (24/9/2017), menjelaskan bahwa akun @_TNIAU tidak bermaksud menyanggah keterangan Panglima TNI soal dugaan 5.000 pucuk senjata ilegal.

Soal Cuitan Akun @_TNIAU, Begini Penjelasan Kadispen TNI AU

Terkait ‘keramaian’ di media sosial soal postingan dari admin Twitter @_TNIAU, Jemi meminta maaf.

“Saya selaku penanggung jawab Twitter TNI AU, perlu menjelaskan kepada seluruh masyarakat, sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas ‘mention di Twitter TNI AU’ sehingga menimbulkan berbagai pendapat tentang TNI AU,” kata Jemi.

“Admin (akun Twitter) TNI AU tidak menyanggah kebenaran isi pernyataan dari Panglima TNI selama itu memang benar pernyataannya dan mendapat izin dari beliau atau puspen TNI, karena organisasi TNI jalur komandonya adalah tegak lurus, sehingga masyarakat jangan menginterpretasikan ke arah lain dari pernyataan airmin di Twitter,” kata Jemi.

Airmin sendiri adalah istilah bagi admin pengelola akun Twitter TNI AU.

Polemik berawal saat akun Twitter Radio Elshinta menuliskan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait adanya dugaan masuknya 5.000 senjata ilegal dari luar institusi militer.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gatot di acara silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Tidak lama kemudian, akun Twitter @_TNIAU mengunggah postingan yang kesannya meragukan pernyataan dari Panglima TNI tersebut.

“5 ribu pucuk itu banyak lho, gimana cara ”ngumpetinnya”? Dan apakah penyataan Panglima ini memang benar? Krn dari @Puspen_TNI blm ada ket,” demikian tulisnya.

Banyak netizen yang kemudian menganggap aneh kicauan tersebut, karena dianggap bertentangan dengan pernyataan Panglima TNI sebagai komandannya.

Namun demikian, Jemi Trisonjaya menegaskan bahwa kicauan @_TNIAU itu tak membantah pernyataan panglima, melainkan hanya mengajak agar masyarakat tidak mudah menyebarkan hoaks, baik mengatasnamakan perorangan maupun kelompok, selama data dan faktanya belum ada.

“Yang benar adalah airmin atau admin TNI AU bersama dengan admin yang lainnya, ingin mengajak masyarakat untuk jangan mudah percaya terhadap berita yang belum dikeluarkan secara resmi oleh pihak-pihak yang berwenang di dalam institusinya,” ujar Jemi.
(samsul arifin – www.harianindo.com)