Home > Ragam Berita > Nasional > FPI Mengaku Sudah Lama Memantau Indikasi Kebangkitan PKI

FPI Mengaku Sudah Lama Memantau Indikasi Kebangkitan PKI

Jakarta – Ahmad Sobri Lubis selaku Ketua umum Front Pembela Islam akhirnya ikut angkat bicara dengan mengatakan bahwa indikasi kebangkitan PKI tidak bisa dipungkiri lagi.

FPI Mengaku Sudah Lama Memantau Indikasi Kebangkitan PKI

Saat ditemui di Masjid At-Tin, dirinya berkata “Kebangkitan komunis di Indonesia ini sudah jelas nyata, sudah tidak bisa dimungkiri lagi. Tidak bisa dibilang itu hanya isu, tidak bisa. Ini sudah jelas, terang-benderang,”

“Dengan kegiatan mereka di LBH kemarin itu semakin menunjukkan kepada kita bahwa mereka serius betul dan sudah membuat persiapan-persiapan. Apalagi kita lihat bagaimana ternyata pemerintah terkesan membiarkan acara PKI tersebut,” tuturnya.

“Sudah lama memantau (indikasi kebangkitan PKI). Berapa tahun yang lalu kami sudah membuat kajian menghimpun aneka macam indikasi kebangkitan PKI di Indonesia. Ada sekitar 800 halaman kajian,” ujarnya.

“Sudah kami serahkan ke Presiden, Mabes Polri, Pangkostrad, Mabes TNI. Sudah kami sampaikan kepada semua instansi yang berkaitan dengan kebangkitan PKI,” imbuhnya.

Menurutnya, institusi-institusi penegak hukum kurang teguh dalam mencegah timbulnya indikasi kebangkitan PKI. Ahmad berpendapat indikasi-indikasi yang muncul saat ini sudah menguatkan kebangkitan tersebut.

“Ini masalahnya tidak adanya kebulatan tekad dari pemerintah untuk mencegah itu. Seperti misalnya Presiden Jokowi ngebel (bertelepon) kepada Panglima TNI dan Polri untuk tidak men-sweeping baju-baju yang ada. Nah, itu kan kontraproduktif. Ini masalahnya tidak adanya kebulatan tekad dari pemerintah untuk mencegah itu. Jadi indikasi itu sifatnya memperkuat,” ucap Ahmad.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

x

Check Also

Gerindra Minta Tak Perlu Mendesak Alexis Buka Data Pelanggan

Gerindra Minta Tak Perlu Mendesak Alexis Buka Data Pelanggan

Jakarta – Sodik Mudjahid selaku Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra mengungkapkan penilaiannya bahwa tidak perlu ...