Jakarta – Maraknya hasil survey yang diselenggarakan oleh SMRC, membuat Fadli Zon selaku Wakil Ketus DPR angkat bicara dengan mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan hasil survei terkait isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut.

Fadli Zon Tak Percayai Hasil Survey SMRC Tentang PKI

Saat ditemui di gedung DPR, dirinya berkata “Saya tidak percaya survei itu. Siapa yang disurvei dan apa pertanyaannya?”

Ia memiliki penilaian bahwa masyarakat yang datang ke DPR dan menggelar demonstrasi menolak kebangkitan PKI sepakat bahwa komunisme menjadi ancaman.

Fadli dengan yakin mengatakan bahwa, “Kami tidak membesar-besarkan, tapi (komunisme) ini ancaman,”

Selain itu dirinya memiliki penilaian bahwa seharusnya surveyor juga menyodorkan kepada responden pertanyaan soal ancaman PKI.

“Pertanyaan ini juga menentukan jawaban. Misalnya kalau ditanyakan apakah PKI masih menjadi ancaman, ya sebut dong. Jangan soal kebangkitan PKI, tapi sekarang ini (komunisme) menjadi concern ancaman,” ujarnya.

Dia menegaskan, komunisme tetap merupakan ancaman. Karena itu Fadli mengingatkan seharusnya pemerintah dan aparat penegak hukum menjalankan saja apa yang ada di Tap MPRS nomor 25 tahun 1966 tentang Larangan PKI dan UU nomor 27 tahun 1999 tentang Perubahan KUHP yang Berkaitan Dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara.

Sebelumnya, hasil survei SMRC menyatakan bahwa 86,6 responden tidak setuju pendapat yang menyatakan tengah terjadi kebangkitan PKI. Hanya 12,6 responden yang setuju PKI bangkit lagi.

‎Dari 12,6 persen itu, sekitar 39,9 persen atau sekitar lima persen dari seluruh responden yang merasa kebangkitan PKI tersebut sudah menjadi ancaman terhadap negara. Sementara 36,9 persen menyatakan kebangkitan PKI sedikit sudah menjadi ancaman‎. Kemudian 15,5 persen menyatakan belum menjadi ancaman.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)