Harian IndoJakarta – Daging merah menjadi salah satu bahan makanan yang kerap kali dihindari karena dinilai menjadi penyebabnya naiknya kadar kolesterol dalam darah dan memicu kanker.
Namun apakah benar demikian?
Ahli gizi Leona Victoria mengungkapkan, mengkonsumsi daging merah tidak membahayakan kesehatan tubuh asal diolah dan dikonsumsi dengan jumlah yang tidak berlebihan.
“Orang Indonesia punya momok dengan daging merah karena bisa menyebabkan kolesterol. Padahal daging merah itu proteinnya tinggi dan bisa diserap maksimal oleh tubuh,” ujar Leona Victoria pada temu media ‘Guesstimate Your Beef Challenge-Meat Me’ di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Untuk dapat tetap menikmati daging merah namun tidak harus khawatir dengan kesehatan tubuh, Leona memberikan beberaa tipsnya.
Yang pertama, jangan memilih daging merah yang banyakuratnya. Karena banyaknya urat menandakan daging tersebut banyak mengandung lemak.
“Jadi, saat mau memasak hilangkan dulu bagian yang putih-putih karena itu lemaknya,” tambah Leona.
Yang kedua, cara mengolah daging merah yang sehat yakni dengan cara dipanggang, dikukus, dibakar tidak sampai gosong atau dijadikan sup. Hindari mengolah daging merah dengan cara digoreng atau dimasak dengan santan karena justru akan menambah kadar lemak.
“Kalau mau dibakar itu lebih baik medium. Jadi, sebelum gosong sudah diangkat agar tidak karsinogenik dan rasanya tetap terjaga,” lanjut Leona.
Sedangkan yang ketiga, jangan terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dalam satu minggunya. Menurut Leona, batas mengkonsumsi daging merah yang sehat yakni 3-4 kali seminggu dengan berat 65 gram.
“Kalau ketika makan di restoran porsi steaknya sudah 200 gram berarti frekuensinya yang harus dibatasi. Intinya konsumsi daging merah tidak akan berbahaya jika tidak berlebihan,” pungkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
