Eggi Sudajana Minta Maaf Kalau Dianggap Menistakan Agama

Jakarta – Beberapa waktu yang lalu Pengacara sekaligus Penasihat Presidium Alumni 212 Eggi Sudjana menyatakan bahwa bila ada ajaran non-Islam yang memiliki konsep Tuhan yang tidak Esa, bisa saja dibubarkan apabila Perppu Ormas diberlakukan.

“Seperti Kristen Trinitas, Hindu Trimurti, dan Budha. Maka secara objektif dan sistematis dengan sila pertama Pancasila itu bertentangan. Jadi konsekuensi hukumnya harus dibubarkan, jika merujuk pada Perppu Ormas,” ungkap Eggi di MK di Jakarta, Senin (02/10/2017).

Pernyataan Eggi ini lantas menuai reaksi keras seperti dari Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu (DPN Peradah) Indonesia Suresh Kumar. Mereka telah melaporkan Eggi ke Bareskrim Polri atas tuduhan penistaan agama Pasal 156a.

“Bukti kita sudah kuat rekaman video, kemudian ada berita di media semua lengkap, prinsipnya bukti lengkap,” kata Suresh di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (09/10/2017).

Menanggapi laporan tersebut, Eggi akhirnya mendatangi Bareskrim Polri. Tujuan kedatangan Eggi adalah untuk meluruskan pernyataannya di Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang Perppu Ormas 2 Oktober tersebut.

Baca juga : Eggi Sudjana : “Yang Sudah Laporin Saya, Saya Maafkan”

“Maafkan saya kalau saya keliru, kalian para pelapor yang mungkin salah paham apa yang saya sampaikan. Untuk ini dimohon klarifikasi,” kata Eggi di Bareskrim, Selasa (10/10/2017).

Oleh karena itu, Eggi juga meminta kepada pelapor yang telah mempolisikan dirinya agar segera mencabut laporannya tersebut.

“Yang sudah laporin saya, saya maafkan. Jadi cabutlah laporannya, saya tidak mau ribut,” jelasnya.

Eggi juga mengancam dirinya siap melaporkan balik apabila pihak yang melaporkan tidak segera memenuhi permintaannya.

“Tapi kalau tidak cabut laporannya, saya lapor balik itu intinya,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)