Home > Ragam Berita > Nasional > Viral, Video Gubernur Sulbar Yang Tak Hafal Pancasila

Viral, Video Gubernur Sulbar Yang Tak Hafal Pancasila

Jakarta – Beberapa waktu belakangan ini publik tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang diunggah di media sosial. Sosok pria yang terlihat dalam video tersebut diduga Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM).

Viral, Video Gubernur Sulbar Yang Tak Hafal Pancasila

Ali Baal Masdar

Video yang berdurasi selama kurang lebih 40 detik tersebut memperlihatkan sang gubernur sedang berada diatas podium. Berdasarkan keterangan yang ada, video tersebut meliput sebuah prosesi upacara.

Sayangnya tak dapat diketahui secara pasti kapan waktu sebenarnya dan dimana tepatnya peristiwa itu terjadi. Berdasarkan informasi yang beredar, kejadian itu terjadi pada hari senin (30/10/2017) pagi.

Mantan Bupati Polewali, Sulbar, selama dua periode tersebut terlihat sedang fokus membaca teks Pancasila didepan seluruh peserta upacara yang hadir. Ia pun membacakan satu per satu Sila Panasila itu yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta yang hadir upacara.

Baca juga : Hanna Annisa Klarifikasi Tiga Video Mesum Mahasiswi UI Yang Beredar Bukan Dirinya

Yang membuat heboh adalah dibagian dimana Ali Baal Masdar salah melafalkan Sila ke-2 Pancasila dan menukarnya dengan Sila ke-5 Pancasila. Padahal sang gubernur saat itu tengah membawa dan membacakan teks pancasila.

“Dua, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” kata Ali Baal Masdar dengan suara yang lantang seperti komandan upacara pada umunya.

Menyadari kesalahan yang diperbuatnya, ia lantas berhenti sejenak dan mengulangi kata-katanya dengan maksud membenarkan kesalahan yang sudah diperbuatnya.

“Dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” ulang sang Gubernur yang kemudian diikuti para peserta.

Selanjutnya ia membacakan Pancasila tersebut sampai selesai.

(Muspri-www.harianindo.com)

x

Check Also

Sandi Nilai Tuntutan Buruh Terkait UMP Tidak Adil

Sandi Nilai Tuntutan Buruh Terkait UMP Tidak Adil

Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai, angka Rp 3,9 juta yang diminta ...