Harian IndoBangkalan – Pada Sabtu (4/11/2017), telah terjadi aksi solidaritas dan keprihatinan atas kejadian kekerasan terhadap salah seorang dokter di RSUD Sampang. Aksi tersebut digelar oleh puluhan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Dalam aksi tersebut, turut dilakukan aksi penandatangan petisi diatas kain putih.
Dr Farhat Surya Ningrat, SpKK selaku Ketua pengurus IDI Cabang Bangkalan, menyampaikan bahwa gelaran aksi tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk keprihatinan dan solidaritas dengan harapan dimasa yang akan datang kejadian serupa tidak akan terjadi kepada profesi seorang dokter yang sedang menjalankan tugas.
“Dalam penandatangan petisi yang dilakukan oleh seluruh anggota IDI Cabang Bangkalan ini juga mendorong pemerintah untuk membuat UU yang melindungi profesi dokter dan tenaga medis,” ungkapnya.
Harapan Farhat untuk IDI Bangkalan kedepannya yakni, tidak ada lagi tindakan kekerasan terhadap profesi dokter dan tenaga medis yang menjalankan tugas profesinya, tugas profesi dokter tugas yang mulia karena ikhtiarnya adalah ikhtiar usaha sesuai SOP.
“Jika tidak ada kepuasan tidak boleh main hakim sendiri dan kami sangat menyayangkan kejadian di RSUD Sampang dan masalah proses hukum kami serahkan ke IDI wilayah,” ujarnya.
Farhat melanjutkan, apabila ada keluarga pasein yang merasa kurang puas dengan pelayanan dokter untuk mengikuti prosedur yang berlaku, bisa melalui majelis etik atau melaporkan ke rumas sakit setempat, pendekatan secara hukum melalui penegak hukum dan bisa pendekatan mediasi yakni tidak sampai main hakim sendiri.
“Semoga di Bangkalan tidak sampai ada kejadian serupa seperti di RSUD Sampang dan kami akan terus membangun kominasi dengan sejumlah pihak terkait seperti tokoh masyarakat dan stek holder pengambil kebijakan,” pungkasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
