Jakarta – Mantan Ketua MPR Amien Rais ikut menyampaikan sambutannya di acara Kongres Nasional Alumni 212 pada Kamis (30/11/2017).

Pidato Amien Rais di Kongres 212 Disebut Kental Muatan Politik

Dalam pidatonya, Amien berkali-kali mengkritik dan menyindir pemerintahan Presiden Joko Widodo dan memuji perjuanga para alumni Aksi 212 yang berhasil menggulingkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena dianggap telah menistakan agama.

Amien bahkan menyebut pengikut Jokowi sebagai ‘kecebong’ dan meminta agar tidak perlu takut melawan mereka.

“Kita ini hanya ditantang oleh cebong-cebong itu sudah biasa, jangan takut. Jangan sampai mereka meremehkan kemampuan berpikir kita. Kita enggak gampang dikibulin, kita lebih cerdas,” kata Amien.

Terkait pidato Amien Rais tersebut, pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, menilai isi pidato Amien sangat kental dengan nuansa politik dan justru memecah-belah umat.

“Amien Rais sebagai tokoh reformasi sebaiknya memanfaatkan pengaruhnya untuk satukan umat,” kata Hendri, Jumat (1/12/2017).

“Pidato dan acara kemarin tidaklah menyatukan umat karena isinya itu orasi politik kan dan bukan agama,” imbuh Hendri.

Seharusnya menurut Hendri, acara dengan embel-embel 411 dan 212 tidak perlu lagi diadakan karena justru akan memicu eksklusivitas suatu kelompok.

“411 dan 212 itu kan sudah selesai. Kalau mau kumpulkan umat ya tidak usah bawa nama 411 atau 212. Gerakan 212 boleh diperingati tapi jangan menjadikan itu sebagai sebuah identitas yang akhirnya membuat kelompok eksklusif dan akhirnya seperti tidak terima umat Islam lainnya karena tidak berpartisipasi dalam event itu,” tandas Hendri.
(samsul arifin – www.harianindo.com)