Home > Ragam Berita > Nasional > Jalani Fit and Proper Test Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Soroti Lima Hal Ini

Jalani Fit and Proper Test Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Soroti Lima Hal Ini

Jakarta – Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test, di ruang Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (6/12/2017) pagi.

Jalani Fit and Proper Test Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Soroti Lima Hal Ini

Dalam pernyataannya, Marsekal Hadi menyoroti lima hal yang berhubungan dengan fungsi dan peran TNI.

Yang pertama, terkait kekuatan ekonomi baru dimana China, Rusia, dan India mulai memegang peranan penting. Termasuk munculnya, aktor-aktor non negara yang membawa pengaruh terhadap stabilitas keamanan global.

“Kondisi tersebut semakin rumit dengan masuknya aktor-aktor non-negara yang mengusung kepentingan individu maupun kelompok dalam berbagai kemasan, mulai ideologi agama, suku, hingga murni motif ekonomi,” kata Hadi.

Munculnya ISIS di Filipina, dan ketegangan di Korea Utara sangat membawa pengaruh terhadap instabilitas di kawasan Timur Tengah, Irak, Suriah, dan di Asia.

“Berbagai hal tersebut telah menjadikan fungsi angkatan perang sebagai perang konvensional jika dibandingkan ancaman kontemporer dan kejahatan lintas negara,” terang Hadi.

Yang kedua soal bahaya terorisme yang melanda di seluruh dunia, termasuk negara-negara adidaya.

“Kelompok teroris mampu dengan cepat menyebarkan pengaruh dan mengaktifkan sel tidur atau simpatisan di seluruh dunia demi mendukung kepentingannya,” tutur Hadi.

Ketiga, Marsekal Hadi membahas soal ancaman cyber war yang harus diantisipasi demi pertahanan dan keamanan negara.

Yang keempat, soal kemajuan negara China di bidang ekonomi dan militer. Hingga saat ini, China telah membangun pangkalan udara di tiga wilayah guna memperkuat kemampuan China bila melakukan perang di kawasan Laut China Selatan.

Sedangkan yang terakhir, Marsekal Hadi menyoroti soal pertahanan laut yang bertanggungjawab terhadap batas dan keamanan laut bebas yang berbatasan langsung dengan Indonesia.

“Maraknya aksi perampokan bersenjata dan penculikan di perairan Filipina Selatan di sekitar laut Sulu, yang merupakan kawasan perairan perbatasan antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina, merupakan contoh kerawanan yang menjadi tanggung jawab Indonesia, khususnya TNI,” kata Hadi.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Sandi Tegaskan Bakal Olah Sampah di Sunter sebagai Pembangkit Listrik

Sandi Tegaskan Bakal Olah Sampah di Sunter sebagai Pembangkit Listrik

Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun pembangkit listrik bertenaga sampah di Sunter, ...