Memanas, Perselisihan Antara PKS dan Fahri Hamzah

Jakarta – Ketua Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zainudin memastikan akan melayangkan kasasi ke MA. Kasasi tersebut dilayangkan lantaran putusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang dinilai telah memenangkan pihak Fahri Hamzah.

Konflik antara Wakil Ketua DPR RI dengan PKS ini bermula dari skandal Papa Minta Saham Setya Novanto hingga membuat PKS mencoret nama Fahri dari daftar kader mereka. Merespon hal itu, Fahri memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Fahri akhirnya memenangkan gugatan tersebut. Dalam gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Fahri menuntut PKS membayar ganti rugi materiil Rp 1,6 juta dan imateriil senilai lebih dari Rp 500 miliar.

Kini Fahri mengeluarkan ancaman ‘peluru mematikan’ jika dirinya diserang kembali oleh PKS. Ia juga mengingatkan kepada seluruh petinggi PKS agar tidak lagi bertindak semena-mena terhadap para kadernya seperti yang ia alami saat ini.

Baca juga : Kalah di Pengadilan Tinggi Melawan Fahri Hamzah, PKS Harus Bayar Rp 30 Miliar

“Dengan kemenangan ini harus jadi pelajaran bagi elite PKS untuk tidak semena-mena kepada kader,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Fahri menjelaskan cara-cara tak pantas seperti merampas hak para kades yang telah dilakukan oleh para elite PKS terhadap dirinya justru akan membuat partai yang telah dibangun bersama-sama dari bawah ini hancur.

“Kalau PKS hancur, tentu saya ikut terluka. Jadi, jangan coba-coba merusak partai, saya incar juga nanti,” jelasnya.

“Saya punya banyak peluru yang bisa mematikan. Tapi kan saya kader, enggak mau merusak partai,” sambungnya.
(Muspri-www.harianindo.com)