Jakarta – Acara pengajian yang seharusnya mendatangkan Ustadz Abdul Somad di Masjid Nurul Falah PLN Distribusi Jakarta Raya dibatalkan karena sejumlah pertimbangan.

Ceramah Ustadz Somad di Masjid PLN Dibatalkan, Ini Alasannya

Menurut Ketua Penyelenggara Pengajian, M. Ismed Suryanegara, pembatalan acara di masjid PLN disebabkan kekhawatiran membludaknya jumlah jemaah, sedangkan daya tampung masjid sangat terbatas.

“Karena informasi yang kami sampaikan kepada masyarakat melalui media sosial, khususnya spanduk masjid ini, sangat viral sekali, sehingga kekhawatiran dari kami kalau nantinya jamaah semakin banyak. Dan diperkirakan kalau ustadz tampil itu biasanya akan hadir minimal sekitar 3.000. Kalau ini sudah kami viralkan jauh jauh hari, kami menafsir jumlah peserta mencapai 5.000,” ujar Ismed di kantor PLN Disjaya, Gambir, Kamis (28/12/2017).

Ustadz Somad direncanakan akan memberikan ceramah dengan tema ‘Membangun Ukhuwah untuk Kemajuan Ummat ‘ mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.30 WIB.

Ismed menambahkan, acara pengajian oleh pihak PLN tidak dibatalkan namun dipindahkan ke Masjid Istiqlal yang tentu jauh lebih besar kapasitasnya dibandingkan masjid PLN.

“Kalau sudah mencapai 5.000 kami berpandangan bahwa tempat kami terbatas, parkir terbatas, masjid juga terbatas sehingga sarana-sarana lain juga terbatas. Sehingga kami mencoba kepada tim manajemen Ustadz Somad agar ini kita coba alihkan ke Istiqlal dan tadi malam kita sudah ngurus ke Istiqlal,” kata Ismed.

Selain itu, letak masjid yang tidak jauh dari gardu induk juga menjadi pertimbanga keamanan.

“Jadi memang ini keputusan yang berat. Tapi demi karena di sini obyek vital di belakang ada gardu, saya khawatir saja kalau misalkan terjadi apa-apa kepada jamaah sehingga menyebabkan hal yang membahayakan,” tambah Ismed.

Namun demikian, pihak manajemen Ustadz Somad berkeberatan bila acara harus dipindahkan ke masjid Istiqlal.

“Namun dari tim manajemen Ustadz Somad punya pertimbangan lain sehingga pengalihan ini tidak bisa dilakukan. Dengan pertimbangan seperti itu hanya ada alternatif di teruskan di PLN apa dibatalkan. Sehingga saya selaku ketua penyelenggara dan ketua masjid melihat kondisi jamaah yang banyak seperti ini saya juga ada kekhawatiran sehingga untuk sementara kita tunda,” tutur Ismed.
(samsul arifin – www.harianindo.com)