Harian IndoYogyakarta – Presiden Joko Widodo mengundang tiga gadis remaja yang mengaku berasal dari Madiun untuk menginap di Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta, pada 31 Desember 2017.
Ketiga gadis yang beruntung tersebut yakni Bunga, Arin dan Hafsah.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan ajudannya, Kolonel Pnb Mohammad Nurdin, untuk mengundang masyarakat di depan Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta untuk makan malam bersama pada Minggu (31/12/2017).
“Undang 70 orang untuk makan malam di sini,” ujar Presiden Jokowi.
Namun karena banyaknya masyarakat yang antusias dengan undangan tersebut maka jumlah warga yang diundang jamuan makan malam bertambah menjadi 250 orang, termasuk gadis ini.
Saat berkesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi, ketiganya lantas bercerita bahwa mereka berangkat dari Madiun ke Yogyakarta hanya dengan modal Rp 150 ribu. Mereka mengaku hanya berniat berlibur saja di Yogyakarta.
Ketika sedang berada di dekat Gedung Agung, ketiganya lantas tertarik dengan keramaian warga yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi sedang berada di Gedung Agung.
“Katanya, ada Pak Jokowi kalau mau foto sana. Antre dulu tapi’. Dan kita sabar antre sampai desak-desakan dan diinjak-injak,” tutur Arin.
Saat usai berfoto bersama Presiden Jokowi, ketiganya juga minta didoakan agar bisa meneruskan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Amin kata Pak Jokowi,” lanjut Arin.
Usai menikmati sate ayam dan teh hangat, ketiganya lantas pamit untuk berkeliling Yogyakarta sambil menghabiskan malam pergantian tahun. Keesokan harinya mereka baru berencana akan pulang ke Madiun. Sedangkan malam itu mereka akan menginap di masjid karena keterbatasan dana untuk mencari tempat penginapan.
“Ya dimana saja. Masjid bisa, yang penting nanti istirahat,” ucap Hafsah.
Ternyata cerita ketiga gadis ini sampai ke telinga Jokowi dan ia memerintahkan Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta, Saifulah, untuk menghubungi kembali ketiganya agar bisa bermalam di Istana.
“Saat diminta identitas di ruang piket, kok mengisi keperluan menginap,” cerita Arin.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
