Jakarta – KH Makmun Al Ayyubi selaku Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta meminta kepada seluruh pengurus dan takmir masjid di seluruh DKI Jakarta agar ikut serta menjaga agar nantinya Masjid tidak menjadi tempat untuk kegiatan politik praktis.

Petinggi DMI Minta Tak Gunakan Masjid Untuk Kegiatan Politik

Petinggi DMI Minta Tak Gunakan Masjid Untuk Kegiatan Politik

“Yuk kita hindari perpecahan. Semua orang berkumpul di Masjid. Umat itu bagaimana pemimpinnya, ummat itu bagaimana pemimpin masjidnya. Kalau kita (jamaah) berikan mereka warna yang sejuk dan damai, maka akan menghindarkan rasa perpecahan,” kata Kiyai Makmun di tengah-tengah kegiatan Halaqoh Forum Silaturrahim Takmir Masjid se-DKI Jakarta di Masjid As-Salafiyyah Pangeran Jayakarta, Jakarta Timur, Jumat (26/01/2018).

Selain itu, ia juga menegaskan agar seluruh organisasi maupun kelompok untuk tidak menggunakan masjid di luar konteks norma dan kaidah Islam di Indonesia. Apalagi sampai menyerang personal seseorang untuk kepentingan politik pribadi maupun kelompok.

Baca juga : JK Ingatkan Calon Kepala Daerah dan Timsesnya Tak Kampanye di Tempat Ibadah

“Jangan jadikan Masjid untuk gerakan-gerakan yang tidak cocok dengan norma-norma dan kaidah-kaidah Islam Indonesia. Bahwa kita umat Islam Indonesia yang diatur cara-cara beragama, berbangsa dan bernegara yang baik. Makanya perlu kesadaran beragama dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Di manapun masjidnya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kiyai Makmun menekankan agar Masjid dikembalikan lagi ke fungsinya untuk bersyiar, beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan untuk menghasut jamaah demi kepentingan politik individu atau kelompok.

“Jangan cari suara dari masjid. Kembalikan fungsi masjid untuk tempat mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan tempat mencari ketenangan. Kalau masjid sudah mendukung atau tidak mendukung, ya repot nanti,” tambahnya.
(Muspri-www.harianindo.com)