Bojonegoro – Harga beras di pasaran sudah mulai menurun pasca dilakukannya Operasi Pasar (OP). Penurunan harga beras tersebut juga sudah mulai berdampak disejumlah daerah yang sudah mulai untuk panen padi. Meskipun tidak turun signifikan, setidaknya harga tersebut mampu disambut pasar.

Usai Digelar Operasi Pasar, Harga Beras Mulai Turun

Ilustrasi

“Sudah mulai turun meskipun tidak banyak,” kata Adik Sudarianto, pedagang beras di Pasar Banjarejo, Jumat (26/01/2018).

Lebih lanjut Adik menjelaskan bahwa harga beras medium sebelumnya Rp 9.000 per kilogram (kg). Namun, kini harganya menjadi Rp 8.200 per kg. Kemungkinan, harga tersebut akan kembali mengalami penurunan.

“Seperti ini sudah mulai panen. Jadi, harga mulai turun,” jelasnya.

Baca juga : Inilah Komentar JK Terkait Penolakan Impor Beras oleh Petani

Terpisah, Sekretaris Dinas Perdagangan dan Pasar, Agus Hariyana, menjelaskan bahwa penurunan harga mulai terjadi, dan penurunan akan terus terjadi karena beberapa daerah di Bojonegoro sudah ada yang panen padi.

“Saya yakin dua minggu lagi harga akan normal,” kata Agus di Pasar Banjarejo, Jumat (26/01/2018).

Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa harga beras yang melonjak dipicu dengan menurunnya pasokan yang tersedia. Pasokan yang minim bersamaan dengan permintaan pasar yang sangat tinggi.

Sehingga, harga di pasaran naik. Beras normalnya Rp 7.000 per kg menjadi Rp 10.000 per kg. Sedangkan, harga beras medium ketika operasi pasar sekitar Rp 8.000 per kg.

Meski begitu, Agus memprediksi bahwa pada pertengahan bulan Februari mendatang harga beras akan kembali normal. Sebab, saat itu sebagian besar petani sudah panen. Bahkan, harga beras dan gabah akan turun cukup banyak dibanding saat ini.
(Muspri-www.harianindo.com)