Jakarta – Sebuah foto menunjukkan seorang ibu muda menjual Air Susu Ibu (ASI) menjadi viral di Cina. Ibu muda tersebut berjualan ASI di trotoar untuk mendapatkan uang untuk perawatan medis putrinya yang sedang sakit.

Seperti dilansir Shanghaiist, Kamis (1/2/2018), foto tersebut diambil di sebuah jalan di Shenzhen, provinsi Guangdong, Cina pada minggu lalu. Terlihat ibu muda sedang menyusui seorang bayi sembari ditemani oleh suaminya.

Dalam foto tersebut juga nampak sebuah tulisan yang dibuat sang ibu. Ibu muda ini mematok harga 10 yuan atau sebesar 21 ribu rupiah bagi setiap bayi selama 1 menit.

“Jual ASI untuk selamatkan putri saya. Sepuluh yuan (21 ribu rupiah) selama satu menit,” tulisnya.

“Halo, saya seorang ibu berusia 24 tahun yang sehat dan telah melahirkan sepasang anak perempuan kembar. Saat ini, saya sangat membutuhkan uang untuk membayar perawatan medis anak saya yang sakit parah. Saya bersedia memberikan ASI di tempat. Orang-orang dari segala usia diterima. Terima kasih atas dukungannya,” lanjutnya.

Di bagian bawah tulisan, pasangan suami istri tersebut memajang foto anak perempuan mereka, catatan medis, dan sertifikat resmi bantuan kemiskinan. Media lokal pun melacak identitas wanita tersebut dan berhasil diketahui.

Ibu muda yang bermarga Tang ini berasal dari Guangxi dan sang suami dari Sichuan. Keduanya telah bekerja di Shenzhen sebagai pekerja migran selama 16 tahun terakhir.

Tang melahirkan anak kembar pada Desember 2017 lalu dan satu di antaranya masih berada di rumah sakit karena kondisinya serius. Rumah sakit merilis rincian tentang kondisi anak Tang tersebut pada Jumat (26/1/2018) lalu.

Bayi malang tersebut menderita demam terus-terusan. Meski organ vitalnya sudah stabil, si bayi telah didiagnosa mengalami syok septik, meningitis purulen, dan kondisi lain yang sangat serius.

Namun, pihak rumah sakit menyatakan tidak ada penundaan perawatan bagi si bayi dan menyebabkan biaya medis semakin membengkak. Itu sebabnya mengapa sang ibu bersedia menjual ASI untuk mendapatkan uang.

Sebelumnya, seorang ibu tega meninggalkan bayinya yang menderita epilepsi di taman lantaran sudah tidak sanggup membayar biaya medis. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)