Jakarta – Guna memeriahkan program acaranya, tak sedikit acara televisi yang memakai jasa penonton bayaran. Meski hal tersebut sepertinya masalah sepele, namun sosok penonton bayaran sendiri sangatlah penting untuk memeriahkan acara yang sedang berlangsung.
Ternyata, trend memakai jasa penonton bayaran tak hanya dilakukan pertelevisian Tanah Air saja. Faktanya, hal serupa juga sudah terjadi sejak lama di beberapa negara lainnya. Salah satunya seperti di Tiongkok.
Sebagaimana yang dikutip dari salah satu situs di China, nextshark.com, penghasilan penonton bayaran di negeri tirai bambu tersebut tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka dibayar kurang lebih 800 yuan atau setara 1,6 juta rupiah peracara dengan waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
Tugas mereka pun tak terlalu susah, hanya dengan duduk santai sebagai penonton, melakukan hal sesuai permintaan seperti bertepuk tangan, tertawa, sedih, dan ekspesi lainnya, mereka bisa meraup pendapatan yang besar dalam sekejap.
Meski begitu, persyaratan untuk menjadi penonton bayaran di Tiongkok tidak semudah di negara lain. Pasalnya, ada persyaratan khusus seperti tinggi badan, penampilan, dan kekreatifan, tidak boleh tertidur, meninggalkan acara lebih awal, atau menggunakan smartphone.
Bahkan, seorang penonton bayaran profesional bisa menghasilkan uang lebih dari 180 juta yuan setara 345 miliar rupiah. Profesi sebagai penonton ‘profesional’ pun telah menjadi sebuah industri yang menjamur di China, sejak tahun 2014.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)