Home > Ragam Berita > Nasional > Pernyataan Ketua BEM UI di Mata Najwa Dinilai Memalukan Jas Kuning

Pernyataan Ketua BEM UI di Mata Najwa Dinilai Memalukan Jas Kuning

Jakarta – Acara Mata Najwa yang dibawakan oleh Najwa Shihab selalu mengupas pemberitaan terkini yang tengah menjadi perbincangan hangat. Tak hanya itu, Mata Najwa juga selalu berhasil mengupas sedikit demi sedikit hal-hal yang menjadi pertanyaan khalayak umum.

Pernyataan Ketua BEM UI di Mata Najwa Dinilai Memalukan Jas Kuning

Pernyataan Ketua BEM UI di Mata Najwa Dinilai Memalukan Jas Kuning

Kali ini acara Mata Najwa membahas tentang peristiwa ‘Kartu Kuning’ yang didapat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Dies Natalis Universitas Indonesia (UI) di Depok. Kartu Kuning itu didapat dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Zaadit Taqwa, Jumat (02/02/2018).

Tujuan Zaadit mengeluarkan kartu kuning adalah untuk memberikan kritik bagi pemerintahan Presiden Jokowi selama masa jabatan yang tinggal satu tahun ini. Salah satu masalah yang juga ia kritisi adalah masalah gizi buruk yang terjadi pada Suku Asmat, Papua.

Selain Zaadit, para petinggi BEM dari beberapa Universitas ternama lainnya juga ikut hadir dalam acara Mata Najwa itu. Selain itu, para petinggi BEM dari beberapa kampus itu juga dipertemukan dengan beberapa orang dari petinggi negeri.

Di kesempatan malam itu, Zaadit menyuarakan pendapatnya terkait pembangunan jalan tol yang dilakukan besar-besaran di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Ia mengatakan bahwa pembangunan jalan tol tersebut hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang bermobil.

Baca juga : Sindir BEM UI Pemberi Kartu Kuning, Akun Papua :”Kemarin Kemana Saja ?”

“Dalam kepemimpinan Presiden Jokowi, melakukan pembangunan beribu-ribu jalan tol, yang kemudian hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang menggunakan mobil. Serta fasilitas-fasilitas yang hanya bisa digunakan oleh segelintir orang. Sementara teman-teman kita di Papua, ternyata di sana masih jauh dari cukup,” ucap Zaadit saat tampil di acara Mata Najwa, Rabu (07/02/2018).

Rupanya pernyataan Zaadit itu menuai komentar netizen yang beragam. Tak sedikit netizen yang ikut melayangkan protes atas pernyataan tersebut. Beberapa netter menganggap pemikiran tersebut terlalu dangkal, karena pembangunan jalan tol juga digunakan untuk jalur distribusi, ekonomi dan pemerataan pembangunan.

@Papua_http, “Zaadit BEM @univ_indonesia tidak tau sebelum & sesudah Jalan Terbuka di Papua. SEMUA BUTUH PROSES & tak semudah ko Bicara disitu. Cerdas sedikit kahh ”

@imanbr, “Mobil itu termasuk truk truk mengangkut bahan pokok, sehingga arus barang lancar dan harga kebutuhan pokok tidak mahal. Malu maluin We Are The Yellow Jacket”

(Muspri-www.harianindo.com)

x

Check Also

Mobil Kementeriaan Pertahanan Terbakar Di Jalan Tol Tanjung Duren

Mobil Kementeriaan Pertahanan Terbakar Di Jalan Tol Tanjung Duren

Jakarta – Pada Minggu (18/2/2018) sekitar pukul 17.50 WIB, diberitakan ada sebuah mobil Toyota Alphard ...