Jakarta – Penyerang Gereja Santa Lidwina Bedog, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kemudian diketahui bernama Suliyono, diduga sebelumnya telah mendapatkan pengaruh ajaran radikal.
“Dia pernah tinggal di Poso, Sulawesi Tengah dan Magelang. Ada indikasi kuat yang bersangkutan ini mendapat paham radikal yang prokekerasan,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2).
Selain itu, Suliyono tercatat pernah ingin pergi ke Suriah namun gagal. Karena itu ia melakukan teror kepada mereka yang ia anggap lawan.
“Dia pernah mencoba membuat paspor untuk berangkat ke Suriah tapi tidak berhasil, akhirnya dia menyerang ‘kafir’ versi dia,” ujar Tito.
Polisi hingga kini masih mendalami apakah pelaku tergabung di dalam jaringan teroris ataukah melakukannya sendiri, atau lone wolf.
Seperti diketahui sebelumnya, Gereja Santa Lidwina, Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, diserang oleh seorang pria dengan membawa pedang dan melukai sejumlah jemaat yang sedang melakukan ibadah misa, termasuk Romo Prier dan Aiptu Munir yang hendak mengamankan pelaku.
Kejadian terjadi pada hari Minggu (11/2/2018) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
(samsul arifin – www.harianindo.com)