Home > Ragam Berita > Internasional > Korban Gempa di Papua Nugini Diperkirakan Bakal Bertambah

Korban Gempa di Papua Nugini Diperkirakan Bakal Bertambah

Port Moresby – Korban tewas akibat gempa dahsyat berkekuatan 7,5 pada skala Richter (SR) di Papua Nugini kembali bertambah. Sedikitnya 31 orang meninggal dunia dalam insiden yang terjadi pada Senin 26 Februari tersebut. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah.

Korban Gempa di Papua Nugini Diperkirakan Bakal Bertambah

Sebagian besar korban diketahui berada di Provinsi Mendi dan Kota Tari yang berada 40 kilometer (km) dari titik gempa. Serangkaian gempa susulan terus terjadi di Tari hingga menyebabkan warga takut kembali ke rumah karena dikhawatirkan akan rubuh.

“Tari benar-benar hancur. Seluruh tanki air terbalik dan saat ini warga kekurangan air bersih karena sungai-sungai sangat kotor. Landasan pacu bandara retak, kantor-kantor pemerintahan rusak, dan seluruh jalan di Tari juga retak sehingga akses terhalang,” ujar Kepala Otoritas Pembangunan Tari, Mark Mendai sebagaimana diberitakan Reuters pada Kamis (1/3/2018).

Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Papu Nugini hingga kini belum dapat menerangkan kerugian akibat gempa tersebut. Sebab, pihaknya masih berupaya mengumpulkan sejumlah informasi berguna dari lapangan.

Perusahaan-perusahaan tambang mineral serta gas bumi dan minyak turut menilai dampak kerusakan gempa terhadap infrastruktur mereka. Salah satu yang disoroti adalah pipa gas sepanjang 700 km yang terhubung ke sebuah pabrik pencairan di lepas pantai.

Baca juga: Duterte Tegaskan Bakal Turun dari Jabatannya pada 2020

Guncangan gempa yang diklaim terbesar sepanjang sejarah Papua Nugini itu menyebabkan lapangan udara terbesar di Komo ditutup untuk sementara waktu. Fasilitas tersebut sangat berguna untuk mengevakuasi warga dari wilayah pegunungan yang terkena dampak gempa.

Sejauh ini baru pemerintah Australia yang menyatakan siap membantu Papua Nugini dalam penanganan gempa. Negeri Kanguru bersedia memberikan bantuan berupa terpal, tablet pemurni air, dan tanki air. Australia juga mengerahkan pesawat militer C-130 guna membantu pengawasan dari udara. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

x

Check Also

Parlemen Inggris tentang Usul Theresa May Terkait Negosiasi Post-Brexit

Parlemen Inggris tentang Usul Theresa May Terkait Negosiasi Post-Brexit

London – Sebuah kelompok beranggotakan sekira 50 anggota parlemen dalam pemerintahan Inggris yang menentang usulan ...