Harian IndoJakarta – Kasus penangkapan sejumlah anggota Muslim Cyber Army (MCA) menarik perhatian publik karena mirip dengan Saracen, MCA ternyata juga membuat berita hoax dan ujaran kebencian yang kemudian mereka sebarkan melalui media sosial.
Polisi sendiri saat ini masih terus mendalami kelompok ini termasuk asal dana operasional mereka dan siapa yang memesan.
Menurut keterangan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran, anggota MCa tersebar di Indonesia dan kebanyakan mereka tidak bertemu secara langsung, namun hanya melalui media sosial.
Hal ini memang dimungkinkan, seperti halnya akun fanpage milik selebriti kelas dunia. Seperti misalnya fanpage bintang sepak bola Cristiano Ronaldo atau penyanyi Katty Perry.
“Di akun fanspage itu, orang gak perlu kenal satu sama lain, bahkan anda bisa kirim message ke Ronaldo tanpa harus bertemu,” ungkap Fadil di gedung Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2018).
“Ini hanya contoh, daripada saya jelasin panjang lebar, saya kasih contoh Ronaldo dan Katty Perry aja,” lanjut Fadil.
Fadil juga menuturkan, kelompok MCA awalnya hanyalah grup media sosial dimana para anggotanya tidak perlu saling bertemu, namun memiliki tujuan yang sama.
“Ya contohnya seperti anggota grup fanspage Ronaldo dan Katty Perry, mereka tidak saling kenal namun memiliki tujuan sama untuk mendukung idolanya tersebut,” jelas Fadil.
Seperti diketahui, tim dari Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri bekerja sama dengan Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelejen Keamanan (Dit Kamsus BIK) menangkap enam orang anggota The Family MCA di sejumlah kota yang berbeda secara serentak pada Senin (26/2/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)
