Jakarta – Kongres Umat Islam Sumatra Utara yang dilaksanakan akhir bulan lalu sempat dihadiri oleh beberapa tokoh nasional seperti Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra, Bachtiar Chamsyah dan Kivlan Zein.
Namun yang menjadi perhatian adalah ucapan yang dinilai kontroversial oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra saat dirinya memberikan pidato.
Yusril yang saat itu membawakan materi mengenai sejarah politik Islam Indonesia, menceritakan mengenai perjalanan Islam di tanah air sejak pra kemerdekaan.
“Saya mengajak dan menghimbau Umat Islam seluruhnya. Jangan ada lagi yang mengatakan ‘kami tidak mau ikut politik’, dengan alasan islam itu suci sedangkan politik itu kotor. Jangan dicampur adukkan. Padahal, kalau kita tidak peduli sengan politik, maka orang lain yang akan memegang kekuasaan politik. Terjadilah apa yang kemudian dialami Hizbut Tahrir Indonesia. Dulu diajak politik tidak mau, dengan alasan “Kami hanya mau Khilafah..”
Kemudian dirinya membahas mengenai Jokowi yang terpilih jadi Presiden, dan kemudian belum lama ini Jokowi menerbitkan selembar surat pembubaran HTI.
Kemudian dirinya mengaku sempat berkata pada tokoh HTI bahwa “segudang kepintaran itu tidak ada artinya dibanding segenggam kekuasaan..”
Presiden itu.. walaupun orangnya goblok (tidak menyebut nama) tapi segoblok-gobloknya dia, dia itu presiden.
“Kita-kita ini seperti saya, Pak Amien yang pinter, tidak ada apa-apanya. Bukan siapa-siapa”, ujarnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
Bapak kan seorang Prof di bidang hukum, tapi maaf ya pak statement yg bapak berikan sangat tidak cocok dengan kepribadian Bangsa Indonesia apalagi sampai di tiru oleh Generasi penerus nanti..sangatlah berbahaya pak. Jangan sampai syahwat politik bapak dapat menghancurkan persatuan & kesatuan bangsa Indonesia. Buktikan dululah di PEMILU nanti apakah partai anda dapat dipercaya oleh Rakyat..? Mungkin anda pinter tapi ucapan anda itu keblinger…