Harian IndoJakarta – Mantan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi investasi PT Pertamina di Blok Basker Manta Gummy (BMG), Australia, yang ditangani penyidik Kejaksaan Agung.
“Iya benar (Karen menjadi tersangka),” kata Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Warih Sadono, Rabu (4/4/2018).
Penetapan Karen sebagai tersangka tertuang dalam Surat Perintah Penetapan Tersangka Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Tap-13/F.2/Fd.1/03/2018.
Sebanyak tiga orang ditetapkan sebagai tersangka. Selain Karen, yakni mantan Chief Legal Councel and Compliance PT. Pertamina berinisial GP, serta mantan Direktur Keuangan PT Pertamina berinisial FS.
Ketiganya dikenai Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 Undang-Undang tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Akibat perbuatan mereka, negara dirugikan sebesar Rp 568 miliar.
“Kerugian keuangan negara senilai US$ 31.492.851 dan AU$ 26.808.244 atau setara dengan Rp. 568.066.000.000 ,- berdasarkan hasil perhitungan Akuntan Publik,” ujar Kapuspenkum Kejagung, M Rum.
Kasus ini bermula ketika PT. Pertamina melakukan akuisisi dengan membeli sebagian asset milik ROC Oil Company Ltd di lapangan Basker Manta Gummy (BMG) Australia berdasarkan Agreement for Sale and Purchase–BMG Project tanggal 27 Mei 2009 senilai US$31,917,228.00.
“Namun dalam pelaksanaanya ditemui adanya dugaan penyimpangan dalam pengusulan Investasi yang tidak sesuai dengan Pedoman Investasi dalam pengambilan keputusan investasi tanpa adanya Feasibility Study (Kajian Kelayakan) berupa kajian secara lengkap (akhir) atau Final Due Dilligence dan tanpa adanya persetujuan dari Dewan Komisaris,” kata Rum.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
