Home > Ragam Berita > Nasional > Pidato Jokowi Menggebu-gebu, Rocky Gerung : Gerak Tangan dan Otak Tidak Sinkron

Pidato Jokowi Menggebu-gebu, Rocky Gerung : Gerak Tangan dan Otak Tidak Sinkron

Jakarta – Presiden Jokowi mengomentari berbagai hal yang berkembang di tengah masyarakat belakangan ini, dalam pidatonya di acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Center atau GK Center di Ballroom Puri Begawan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018).

Pidato Jokowi Menggebu-gebu, Rocky Gerung : Gerak Tangan dan Otak Tidak Sinkron

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengomentari soal pidato Prabowo yang menyebut Indonesia akan bubar di tahun 2030.

“Pemimpin itu harus tahan banting, harus kerja keras, harus berusaha, jangan berbicara pesimis 2030 bubar, pemimpin itu harus memberikan optimisme pada rakyatnya, pemimpin itu harus memberikan semangat pada rakyatnya, meskipun tantangannya berat, tantangannya tidak gampang” ujar Presiden Jokowi dengan suara lantang.

Jokowi juga membahas soal beredarnya isu yang mengatakan bahwa rakyat Indonesia makin susah.

“Memang mungkin ada yang banyak yang berbicara kalau kita pahit, nggak apa-apa pahit, Memang mungkin ada yang banyak yang berbicara kalau kita susah, nggak apa-apa kita susah, tapi kita melihat ada titik terang yang kita tuju, nggak bisa kita manja, nggak bisa kita malas-malas lalu menjadi negara kuat, nggak bisa,” kata Jokowi.

Soal kabar hoax yang mengatakan dirinya adalah antek asing dan PKI juga tidak lepas dibahas Jokowi.

“Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya, Jokowi itu antek asing, gagal, hilang, ganti lagi antek aseng, gagal lagi, kemudian ganti isu PKI, saya jawab saat itu, PKI tahun 1965 dibubarkan, saya baru 3 tahun, masak ada PKI balita, ini isu apa, nggak beradab seperti itu.” ujarnya.

Terakhir, Jokowi juga menanggapi soal beredarnya kaus dengan tulisan ‘#2019GantiPresiden’, yang menurutnya tidak dapat menurunkan dirinya kecuali rakyat menghendaki.

“Masa pakai kaos bisa ganti Presiden, enggak bisa,” ucap Jokowi.

“Kalau rakyat berkehendak bisa, kalau rakyat nggak mau nggak bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT,” imbuhnya.

Berikut pidato Jokowi:

Terkait pidato Jokowi tersebut, dosen Filsafat UI, Rocky Gerung, kemudian memberikan analisanya melalui akun Twitter @rockygerung yang diunggah pada Sabtu (7/4/2018).

“Saya analisis begini: 1. Data: Gerak tangan dan gerak otak tidak sinkron. 2. Psikogram: Ada masalah dengan elektabilitas belio. Saya mau sebut “mangkrak”, tapi itu terkesan tak ilmiah. 3. Diagnosis: Belio kecewa dengan kedunguan bujer-bujer belio. #CaraBacaDataPakeOtak” tulis akun @rockygerung
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

DPRD Imbau Anies Baswedan Segera Kembalikan Draf Revisi Raperda Reklamasi

DPRD Imbau Anies Baswedan Segera Kembalikan Draf Revisi Raperda Reklamasi

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah resmi menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Untuk ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135