Harian IndoBerkeley – Atas desakan para aktivis di Kota Berkeley, California, Amerika Serikat (AS), ini Dewan Kota sedang membahas pengubahan Undang-Undang tentang Ketelanjangan Kota yang melarang wanita telanjang dada atau topless di tempat umum.
Larangan ini telah berlaku di Kota Berkeley sejak 1994, kecuali bagi pria bertelanjang dada.
Para aktivis menyerukan, bila pria boleh bertelanjang dada di tempat umum , harusnya wanita juga boleh, karena pria dan wanita memiliki hak yang sama.
“Saya rasa Berkeley tidak harus mendefinisikan (bahwa) perempuan tidak diperbolehkan dan laki-laki diperbolehkan,” kata anggota Dewan Kota Berkeley, Kriss Worthington, seperti dikutip dari IB Times, Rabu (6/9/2017).
Selain itu menurut Worthington, UU tersebut membingungkan penduduk transgender di Berkeley.
“Tidak masuk akal dan seksis bahwa Berkeley mengkhianati tampilan puting perempuan sambil membiarkan tampilan puting laki-laki,” ujar Worthington dalam pidatonya.
Nantinya, dalam pengubahan UU ini juga diperbolehkan wanita menyusui di tempat umum.
Menyusui di tempat umum juga akan dibebaskan dari larangan.
Menurut Worthington, bila menyusui diperbolehkan dilakukan di tempat umum, maka seharusnya wanita yang lain juga diperbolehkan bepergian dalam keadaan topless bila mereka mau.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
