Home > Ragam Berita > Nasional > PBNU Menyebut Doktrin Melalui Medsos Membuat Terorisme Sulit Diberantas

PBNU Menyebut Doktrin Melalui Medsos Membuat Terorisme Sulit Diberantas

Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Luar Negeri Marsudi Syuhud ikut menyoroti kasus serangan teror bom secara beruntun yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya penyebab terus munculnya pelaku teror dikarenakan banyaknya doktrin radikalisme di media sosial.

PBNU Menyebut Doktrin Melalui Medsos Membuat Terorisme Sulit Diberantas

Marsudi Syuhud

Selain itu adapula doktrin dari jihadis yang gampang mengafirkan kelompok di luar golongannya. Hal inilah yang membuat pertanyaan besar di benak masyarakat mengapa aksi-aksi teror seperti ini terus saja berulang.

“Gerakan-gerakan ini betapa pun sudah banyak pelakunya ditangkap, tetap masih muncul karena adanya doktrin melalui medsos, kedua ada doktrin dari kelompok jihadis yang mengafirkan golongan lain,” ungkap Marsudi di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Minggu (13/05/2018).

Baca juga : Ustad Arifin Ilham : “Muslim Bukan Teroris”

Para kelompok raadikal ini bahkan berniat untuk mendirikan negara khilafah di Indonesia. Menurutnya hal itu merupakan salah kaprah dimana sistem kenegaraan yang ada sekarang telah terkandung ajaran dan nilai-nilai Islam.

Marsudi mengatakan bahwa para ulama terdahulu pun ikut serta mendirikan Indonesia dimana tetap berpatokan kepada cara Rasulullah, Muhammad SAW mendirikan pemerintah Madinah di masa lampau. Maka pandangan atau faham yang mengatakan Indonesia negara kafir dianggap menyesatkan.

“Karena founding father mendirikan negara ini mencontek negara Madinah seperti yang didirikan Rasulullah. Maka sudah jangan bermimpi atau jangan punya faham bahwa negara ini negara toghut atau kafir,” tegas Marsudi.
(Muspri-www.harianindo.com)

x

Check Also

Terkait Pernyataan Wasekjen Demokrat, SBY Layangkan Permintaan Maaf

Terkait Pernyataan Wasekjen Demokrat, SBY Layangkan Permintaan Maaf

Jakarta – Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf ke Presiden Jokowi soal ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135