Harian IndoSurabaya – Setelah beberapa hari lalu Surabaya diguncang peristiwa bom bunuh diri di tiga gereja, sejumlah organisasi lintas agama berkumpul di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro Surabaya, pada Jumat (18/5/2018) malam.
Seperti diketahui, GKI Diponegoro menjadi salah satu gereja yang menjadi sasaran pelaku teroris pada Minggu (13/5/2018) pagi.
Kegiatan doa bersama lintas agama dengan tajuk ‘Suroboyo Guyub ing GKI Diponegoro’, ini dihadiri lebih dari 1.700 orang dan 107 organisasi, meski awalnya pihak penyelenggara yakni gereja, Rumah Bhinneka, dan Jaringan Gusdurian, hanya mengundang 200 orang.
“Dari 107 organisasi terdiri dari enam agama, penghayat kepercayaan, kampus, Polri, TNI, dan LSM,” ungkap Pendeta Andri Purnawan, Jumat (18/5/2018) malam.
Acara dibuka dengan kesaksian beberapa anggota jemaat yang melihat sendiri bagaimana ledakan terjadi di tiga gereja pada Minggu (13/5/2018) pagi itu.
Acara kemudian disusul dengan doa bersama lintas agama, dan dilanjutkan dengan ungkapan cinta dari masing-masing perwakilan organisasi.
“Sebab terorisme ini tidak bisa dilawan dengan kekerasan, tapi dengan cinta,” ujar Pendeta Andri.
Sebagai penutup, dilakukan penyalaan ratusan lilin sambil menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
