Harian IndoJakarta – Aksi teror disusul penangkapan sejumlah teroris di Surabaya, melatarbelakangi Pemkot Surabaya meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pantauan Kependudukan (Sipandu). Aplikasi ini berfungsi untuk membantu memantau aktivitas warga.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, aplikasi Sipandu merupakan inisiasinya sendiri. Risma mengaku mengagas aplikasi tersebut dua hari setelah insiden aksi bom gereja dan bom Mapolrestabes Surabaya.
“(Aplikasi) itu untuk kita dapat melirik bersama dan mendeteksi dini, jika ada warga yang mencurigakan. Misalnya (penangkapan terduga teroris) yang di Kedungturi kemarin lusa,” ujar Risma di Gedung Sawunggaling, Balai Kota Surabaya, Rabu (23/5/2018).
Risma mewajibkan setiap ketua RW dan RT mengunduh aplikasi tersebut di ponsel Android mereka. Aplikasi Sipandu dapat diunduh gratis di Google Play Store.
“Jika ada ketua RT atau RW yang tidak memiliki ponsel Android, dapat meminta bantuan (menumpang instal) pemilik M-Kios terdekat. Ketua RW dan RT dapat mengakses lalu mencatat segala aktivitas dan lalu lintas warganya,” imbuhnya.
Sipandu akan terintegrasi atau terkoneksi langsung ke Pemerintah Kota Surabaya. Risma melanjutkan, bahkan dirinya juga dapat memantau langsung hasil pengamatan ketua RW dan RT yang tercatat dalam aplikasi tersebut.
Ketua RT dan RW pun akan dapat username dan password masing-masing dari kelurahan untuk menggunakan aplikasi tersebut.
“Nanti saya perintahkan staf saya untuk turun langsung ke semua kelurahan. Supaya dapat langsung memandu langsung cara penggunaannya,” jelas Risma.
Risma melanjutkan, ada beberapa pertanyaan dalam Sipandu yang harus diisi, antara lain data warga yang pergi lama, warga yang tinggalnya tak menetap, hingga data penduduk yang bukan asli Surabaya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
