Jakarta – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, sejumlah lembaga survey telah merilis hasil surveinya didepan publik. Tak sedikit hasil yang diperoleh adalah tingkat elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) jauh lebih unggul bila dibandingkan dengan elektabilitas Prabowo.

Gerindra Klaim Big Data Menunjukkan Elektabilitas Jokowi Turun Tajam

Gerindra Klaim Big Data Menunjukkan Elektabilitas Jokowi Turun Tajam

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono menegaskan bahwa partainya tidak mempersoalkan hasil survei sejumlah lembaga tersebut. Ferry mengatakan bahwa partainya tidak mendasarkan keputusan politik terhadap sejumlah lembaga survei.

“Kami lebih percaya apa yang disebut big data. Dari situ, kami bisa mempelajari voters behaviour atau perilaku pemilih,” ujar Ferry saat ditemui usai konferensi pers hasil survei Charta Politika di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (21/05/2018).

Ferry menambahkan bahwa pihaknya sebenarnya telah menemukan sebuah fakta dimana memperlihatkan hal yang bertolak belakang dengan hasil survei yang didapat oleh sejumlah lembaga survei.

Baca juga : Oknum Anggota DPRD Diamankan Petugas Usai Becanda Soal Bom

Meski tidak menyebutkan angka pasti, pihak internal Gerindra telah menemukan fakta bahwa elektabilitas Prabowo terus menanjak seiring penurunan elektabilitas Jokowi.

“Kami punya referensi yang namanya big data. Dari sana sangat memperlihatkan ada kenaikan elektabilitas Prabowo meskipun tidak drastis, namun meningkat terus. Itu berbanding dengan elektabilitas Pak Jokowi yang turunnya lebih tajam,” jelasnya.

Lebih lanjut Ferry menjelaskan bahwa berdasarkan big data tersebut, penurunan elektabilitas Jokowi disebabkan sejumlah kondisi, salah satunya kondisi ekonomi yang dinilainya menuju ke keterpurukan.

“Beberapa indikator belakangan ini akan membuat trend penurunan Pak Jokowi akan turun bebas. Kalau rupiah Rp 14.500, jangan-jangan enggak jadi Pilpres kali. Sudah berontak rakyat,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)