Home > Ragam Berita > Internasional > Bantuan Makanan Untuk Buka Puasa Dari Indonesia Akhirnya Bisa Sampai Ke Masjid Al Aqsa

Bantuan Makanan Untuk Buka Puasa Dari Indonesia Akhirnya Bisa Sampai Ke Masjid Al Aqsa

Yerusalem – Untuk bisa memasukkan makanan berbuka puasa ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem memang harus melakukan perjuangan keras. Tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, otoritas keamanan Israel pada Ramadhan tahun 2018 ini melarang beragam bentuk bantuan yang hendak masuk Yerusalem, terutama menuju kompleks Masjid Al-Aqsa. Bahkan, bantuan dari Indonesia dikabarkan juga susah untuk bisa masuk.

Bantuan Makanan Untuk Buka Puasa Dari Indonesia Akhirnya Bisa Masuk Ke Masjid Al Aqsa

Hal tersebut diduga kuat terkait dengan komitmen Indonesia dalam membela Palestina dan sikap keras Indonesia dalam menyikapi aksi-aksi ilegal pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pada Jumat (25/5/2018) sore, KBRI Amman dengan dibantu seorang warga Palestina berhasil membuka dapur umum untuk memasak makanan buka puasa untuk warga muslim di lokasi.

“Dari Indonesia untuk Palestina,” kata Dubes RI untuk Amman, Yordania Andy Rachmianto, lewat keterangannya, Sabtu (26/5).

“KBRI Amman ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan saudara-saudara kita di Palestina. Semoga sumbangan kecil dari masyarakat Indonesia ini dapat menjadi oase bagi ratusan warga Palestina yang berbuka puasa di Masjid Al Aqsa”, ujarnya lagi.

Bahkan, beberapa dari makanan yang tersisa juga didistribusikan kepada masyarakat muslim yang tinggal di kota tua Yerusalem (di luar komplek Mesjid Al-Aqsa). Perjuangan dalam mendatangkan makanan ke kawasan ini pun sempat dihalang-halangi oleh pihak keamanan Israel.

Aparat keamanan Israel sempat menghadang truk yang membawa makanan berbuka puasa sumbangan dari masyarakat Indonesia, sehari sebelumnya. Sumbangan tersebut dikelola oleh Nusantara Palestina Center (NPC) di Gaza. Usai melakukan proses yang panjang, akhirnya bantuan makanan tersebut berhasil masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.

“Tidak ada suatu standar aturan yang baku bagi aparat keamanan Israel untuk melarang bantuan dari Indonesia. Hanya tergantung mood aparat Israel yang bertugas saja. Ada juga aparat keamanan yang mempermasalahkan logo KBRI Amman dan tulisan Embassy of Indonesia”, ” kata salah seorang aktivis di KBRI Amman.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

x

Check Also

Media Inggris Ternama Menurunkan Berita Soal Permainan Buzzer Ahok

Media Inggris Ternama Menurunkan Berita Soal Permainan Buzzer Ahok

Jakarta – The Guardian yang merupakan salah satu media Inggris baru-baru ini mengungkapkan adanya pasukan ...