Harian IndoJakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pengusung petahana Presiden Jokowi mempertanyakan modal Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais untuk maju menjadi capres, bahkan menantang Jokowi untuk duel di Pilpres 2019 mendatang.
“Partai pengusung Pak Amien sudah lengkap?” tanya Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira kepada wartawan saat ditemui, Senin (11/6/2018).
Seperti diketahui, untuk maju menjadi calon presiden, harus mengantongi dukungan 20 persen kursi di DPR sebagai syarat presidential threshold dalam UU Pemilu.
Hingga kini, kekuatan partai politik masih terbagi menjadi tiga kubu, yakni partai pendukung Jokowi yang terdiri dari PDIP, Golkar, PPP, Hanura dan NasDem.
Partai pendukung Prabowo yakni Gerindra dan PKS. Sedangkan PAN, PKB, dan Demokrat masih belum menentukan sikap resmi terkait koalisi Pilpres.
Selain itu, Andreas juga menyinggung soal kegagalan Amien Rais untuk bertarung di Pilpres 2004 lalu dimana saat itu Amien Rais gagal di putaran pertama saat berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo.
“Dulu 2004, Pak Amien sudah pernah nyalon pilpres, rasanya enggak banyak juga dukungan untuk beliau,” singgung Andreas.
Keraguan yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menilai pemilih milenial pada Pilpres 2019 yang mencapai sebesar 40 persen harus diperhitungkan.
“Apresiasi niat mengusung Pak Amien. Usia 74 tahun tentu lebih muda dari usia Dr Mahathir Mohammad yang jadi Perdana Menteri usia 92 tahun. Tapi akan jauh lebih baik jika kita mulai memberikan kesempatan pada yang muda untuk memimpin bangsa,” kata Mardani.
“Lebih elegan yang muda,” tambahnya.
Seperti diketahui, Amien Rais menyatakan kesiapannya untuk menjadi capres dan menantang Jokowi untuk bertarung di Pilpres 2019.
“Saya tantang Pak Jokowi mari kita duel secara gentle-ya. Jadi Anda kerahkan kemampuan untuk mendapatkan suara yang paling banyak supaya menang. Juga berikanlah kesempatan yang sama. Ini namanya demokrasi,” kata Amien Rais di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)
