Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberi penjelasan mengenai pendanaan untuk latihan pelari Lalu Muhammad Zohri yang baru saja mengukir prestasi sebagai peraih medali emas nomor 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang dihelat di Tampere, Finlandia. Isu pendanaan Zohri memang ramai diperdebatkan publik. Sempat muncul isu bahwa Zohri tak menerima pembiayaan negara.

Menpora Berikan Penjelasan Terkait Pendanaan kepada Muhammad Zohri

Menpora Imam Nahrawi

Imam menyebut Zohri adalah jebolan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB) yang selama ini dibiayai Kemenpora.

“Zohri itu sampai sekarang masih dibiayai oleh Kemenpora melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB). Kemenpora ini punya 34 PPLP belum lagi Sekolah Olahraga Ragunan sebagai lembaga pelatihan untuk atlet Junior yang dibiayai oleh Kemenpora termasuk Zohri,” jelas Imam pada Senin (16/7/2018).

Imam menambahkan, Kemenpora akan selalu hadir dan akan terus hadir untuk Zohri. Sesuai dengan UU yang mewajibkan pemerintah dalam hal ini Kemenpora bertanggung jawab terhadap prestasi pembinaan dan pengawasan cabang olahraga.

“Makanya saya meminta kepada semua cabang olahraga wajibkan pembinaan, pembibitan dan kompetisi di usia muda. Kalau perlu usia di bawah 10 tahun itu lakukan kompetisi,” ujar dia.

Imam mengatakan, Indonesia patut bersyukur di saat euforia Piala Dunia 2018 muncul seorang anak muda Indonesia seperti Zohri yang bisa mengemparkan dunia.

Baca juga: Jaksa Agung Imbau Tommy Soeharto Segera Memenuhi Kewajibannya

“Ini menarik sekali bahwa sesungguhnya prestasi olahraga itu pasti akan menumbuhkan satu semangat kebersamaan untuk memiliki dan menjunjung rasa kebangsaan dan nasionalisme kita,” kata

“Artinya Zohri menjadi salah satu alat pemersatu dari sebuah perbedaan. Dan saya berterima kasih kepada Zohri dengan segala kehebatannya. Kita akan terus mendorong Zohri- Zohri baru di bumi kita ini sebagai alat pemersatu perbedaan,” ucapnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)