Home > Ragam Berita > Nasional > KPU Akui Bekerja Keras Terkait Pendaftaran Caleg

KPU Akui Bekerja Keras Terkait Pendaftaran Caleg

Jakarta – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman mengatakan lembaganya harus bekerja keras, karena 15 partai politik baru mengajukan nama calon anggota legislatif yang akan bertarung pada Pemilu 2019 mendatang di hari terakhir.

KPU Akui Bekerja Keras Terkait Pendaftaran Caleg

“KPU harus kerja ekstra keras. Kami juga sudah menyiapkan 16 tim untuk periksa 16 parpol,” kata Arief di gedung KPU RI Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Arief menegaskan KPU hanya akan menerima pendaftaran calon anggota legislatif setelah pukul 00.00 tengah malam nanti. Namun KPU akan tetap melayani perbaikan berkas yang sudah masuk.

“Tidak memenuhi syarat itu bisa diperbaiki, tetapi tidak boleh ada tambahan berkas. Misalnya 575 daftar calon dimasukkan semua. Nah nanti kalau diantara 575 ada yang nggak memenuhi syarat itu boleh diganti. Tapi kalau sekarang sudah masukkan 500 nama terus besok menyusul 75 nama, itu tidak boleh,” katanya.

KPU memastikan partai politik menyiapkan semua sejak awal, karena KPU tidak akan menerima alasan apa pun terkait pendaftaran calon legislatif.

“Saya ingatkan kembali jangan nanti ada perdebatan berkasnya kurang 1, kemudian jalanan macet, ban bocor dan segala macem. Saya berharap tidak ada perdebatan soal itu,” jelasnya.

Sementara untuk verifikasi calon anggota DPR RI, Arief mengungkapkan akan melibatkan parpol, sehingga bila ada kendala bisa segera dilakukan perbaikan. Selain itu, ia mengingatkan terkait fakta integritas, parpol tidak akan mengusung mantan napi koruptor, narkoba dan kejahatan seksual terhadap anak, karena KPU akan mencoretnya.

Baca juga: Fahri Hamzah Nilai Prabowo Sulit Kalahkan Jokowi di Pilpres 2019

Pada kesempatan ini KPU meminta parpol benar-benar mematuhi fakta integritas tersebut. Dengan tidak memuaskan nama caleg yang terlibat tiga masalah tersebut dan segera melakukan pergantian sebelum didaftarkan ke KPU di hari terakhir ini.

“Nanti partai akan rugi kalau misalnya tidak diberikan kesempatan untuk mengganti sekarang, karena nanti pada saatnya itu ada tahapan yang sudah ga boleh lagi diganti,” katanya. (Siti Rahma – satupedia.com)

x

Check Also

Kominfo Menolak Cabut Iklan Jokowi di Bioskop

Kominfo Menolak Cabut Iklan Jokowi di Bioskop

Jakarta – Iklan layanan masyarakat yang ada di bioskop telah menuai beragam komentar publik. Iklan ...