Home > Ragam Berita > Nasional > PBNU Akan Gelar Rapat Terkait Posisi Ma’ruf Amin Sebagai Rais Aam Setelah Jadi Cawapres Jokowi

PBNU Akan Gelar Rapat Terkait Posisi Ma’ruf Amin Sebagai Rais Aam Setelah Jadi Cawapres Jokowi

Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar rapat guna membahas posisi Ma’ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU yang kini dipilih menjadi calon wakil presiden mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

PBNU Akan Gelar Rapat Terkait Posisi Ma’ruf Amin Sebagai Rais Aam Setelah Jadi Cawapres Jokowi

“PBNU sedang mempersiapkan rapat gabungan syuriyah dan tanfidziyah. Selain membahas hal-hal yang terkait dengan organisasi dan berbagai perkembangan aktual, juga membicarakan hal itu (posisi Ma’ruf Amin),” kata Ketua PBNU Robikin Emhas, Sabtu (11/8/2018).

Rapat gabungan syuriyah sendiri adalah rapat pimpinan tertinggi, sdangkan rapat tandfidziyah merupakan rapat pelaksana harian.

Menurut Wakil Sekjen PBNU Masduki Baidlowi, rapat baru akan digelar setelah peringatan Idul Adha karena banyak pengurus PBNU yang sedang menunaikan ibadah haji.

“Rapat setelah Lebaran Haji,” jelas Masduki.

Untuk diketahui, menurut Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Nahdlatul Ulama hasil keputusan Muktamar ke-33 NU, rangkap jabatan pengurus PBNU diatur dalam Bab XVI.

Dalam pasal 51 ayat 4 disebutkan bahwa Rais ‘Aam, Wakil Rais ‘Aam, Ketua Umum, dan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar; Rais dan Ketua Pengurus Wilayah, Rais dan Ketua Pengurus Cabang tidak diperkenankan mencalonkan diri atau dicalonkan dalam pemilihan jabatan politik.

“Apabila Rais ‘Aam, Wakil Rais ‘Aam, Ketua Umum, dan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar mencalonkan diri atau dicalonkan, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan,” demikian bunyi ayat 6 Pasal 41 AD/ART NU.

Namun demikian, dalam kasus Ma’ruf Amin menjadi sulit karena penunjukannya dilakukan secara mendadak.

“Maka, kalau kita berpikir mengenai penegakan AD/ART, ya nggak bisa, karena kondisinya extraordinary,” terang Masduki.

Sebelumnya, mantan Rais Aam PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) meminta agar KH Ma’ruf Amin mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU karena dipilih menjadi cawapres Jokowi.

“Dia harus mundur. Mundur, kalau tidak, kan Rais Aam akan di bawah presiden. Ya mundur,” tegas Gus Mus saat ditemui di kediamannya di kompleks Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh, Rembang, Kamis (9/8/2018) malam.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Anies Baswedan Kembali Ancam Bakal Tutup Diskotek Old City

Anies Baswedan Kembali Ancam Bakal Tutup Diskotek Old City

Jakarta – Gubernur Anies Baswedan mengancam akan menutup diskotek Old City di Tambora, Jakarta Barat. ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135