Staf Ahli Presiden : Jokowi Tidak Terlalu Intens Dalami Kasus Ratna Sarumpaet

Jakarta – Kehebohan kasus hoax Ratna Sarumpaet yang membohongi Prabowo Subianto cs soal penganiayaan yang dialaminya ternyata dipantau oleh Presiden Jokowi. Ratna akhirnya mengaku, bahwa ia berbohong. Ia tidak dianiaya seperti pengakuan awalnya. Bahkan mengakui, dirinya sebagai pembuat hoax terbaik.

Koordinator staf ahli Jokowi Teten Masduki mengatakan, presiden tahu kasus tersebut. Apalagi kasus ini bikin heboh se-nusantara dan melibatkan banyak tokoh besar. “Ya episode sinetron Ratna heboh se-nusantara, melibatkan banyak tokoh besar ya tidak mungkin Pak Jokowi tidak mengetahuinya,” kata Teten pada Kamis (4/10/2018).

Meski tetap memantau ‘sinetron Ratna’ tersebut, Teten mengaku bahwa Presiden Jokowi tidak sampai intens dan mendalami cerita itu. Bahkan meski sejak awal saat pengakuan Ratna dianiaya, pihak oposisi menuding rezim pemerintahan Jokowi sebagai pelakunya. “Pak Jokowi tidak terlalu memperhatikan. Enggak nanya-nanya soal itu,” lanjut Teten.

Sebab dalam waktu yang bersamaan, terjadi bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala serta sekitarnya pada Jumat 28 September 2018. Sehingga, kata Teten, fokus Jokowi adalah untuk penanganan dampak bencana itu.

Sehingga, walau di media sosial dan media umum ramai membahas soal Ratna, Jokowi tidak ikut membahasnya dengan jajaran yang lain. “Mungkin kepala serta isi hati beliau sedang fokus ke penanganan dampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah yang memang tidak mudah,” katanya.

Baca juga: Fadli Zon Tegaskan Tidak Bertanggung Jawab Atas Hoax Ratna Sarumpaet

Dalam mengatasi bencana di sana, Jokowi sudah dua kali meninjau langsung penanganannya di Palu dan Donggala. Pertama bertolak pada Minggu 30 September 2018 atau dua hari setelah kejadian. Lalu pada Rabu kemarin, 3 Oktober, Jokowi kembali ke lokasi bencana tersebut.

“Seharian kemarin beliau meninjau lapangan untuk memastikan proses evakuasi korban bencana Palu dan Donggala berjalan baik. Juga memastikan instruksinya mengenai percepatan logistik, pasokan BBM, ketersediaan listrik, berjalan baik,” ujar mantan Koordinator ICW itu. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)