Denpasar – International Monetary Fund (IMF) menilai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan karena pelemahan rupiah cenderung tak terlampau tajam terhadap mata uang mitra-mitra perdagangan Indonesia.
Menurut kepala ekonom IMF Maurice Obstfeld, nilai tukar dollar terhadap hampir semua mata uang di dunia cenderung menguat.
“Akan tetapi, depresiasi terhadap mata uang negara-negara mitra dagang Indonesia hanya sekitar 4 persen. Ini penting untuk dilihat dalam situasi pelemahan nilai tukar,” ujar Obstfeld dalam press briefing laporan World Economic Outlook pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, Selasa (9/10/2018).
Ada sejumlah faktor menurut Obstfeld yang membuat rupiah tertekan, seperti pengetatan kebijakan moneter di AS secara gradual, dan pengetatan moneter di sejumlah negara lainnya.
Pada data spot Bloomberg, Selasa (9/10/2018) pukul 11.00 WIB, rupiah berada di angka Rp 15.228 per dollar AS.
Pada pembukaan hari Selasa (9/10/2018), rupiah berada di level Rp 15.223 per dollar AS, sedangkan pada penutupan sehari sebelumnya, rupiah berada pada di angka Rp 15.218 per dollar AS.
(samsul arifin – www.harianindo.com)