Jakarta – Gempa 7,4 Skala Richter dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulteng, ternyata ikut dirasakan oleh Sigit Purnomo alias Pasha ‘Ungu’. Wakil Wali Kota Palu ini tidak membantah sempat mengalami kesulitan ketika bencana tersebut terjadi. Pasha mengaku tak memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana.

Pasha Ungu : "Banyak Pelajaran Yang Bisa Kita Ambil Dari Sini"

“Jangankan kami, jangankan masyarakat, saya saja di rumah jabatan, setelah kejadian, saya baru nyesal, ini banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sini, ternyata di dapur saya saja tinggal 3 mie instan yang standby,” cerita Pasha di Rumah Dinas Wali Kota Palu, Palu, Rabu (10/10/2018).

Menurut Pasha, bencana tsunami begitu cepatnya menghantam pantai Kota Palu usai gempa terjadi. Ia baru tahu ada tsunami setelah banyak warga mendatangi rumah dinasnya.

“Baru ada air, (warga) berteriak bahwa ada tsunami. Di situlah kami memahami bahwa ada tsunami. Detik itu juga kami bersama Pak Wali Kota, bersama berdua naik motor ke bawah untuk mencoba melihat situasi kondisi pesisir pantai, apakah benar itu tsunami, ternyata benar,” jelas Pasha.

Pasca bencana gempa dan tsunami tersebut melumpuhkan Kota Palu, tak sedikit warga yang meminta bantuan ke Kantor Wali Kota Palu. Warga mendesak agar Pemkot Palu segera menyalurkan bantuan. Tak sedikit warga yang menganggap Pemkot Palu lambat dalam menyalurkan bantuan.

Pasha juga tidak membantah jika pihaknya tidak memiliki kesiapan dalam hal pendistribusian bantuan. Namun, ia mengaku telah bergerak semaksimal mungkin dalam membantu warga pascabencana.

“Persoalan pendistribusian tadi, bagaimana mungkin, kami pemkot bersikap seperti superman, tuhan, yang bisa tiba-tiba. Ini banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sini,” ujar Pasha.

Sebelumnya Istri Pasha, Adelia Pasha, sempat merasa geram. Melalui tulisan yang diposting di akun Instagramnya, Adel menuliskan Pemkot Palu, khususnya sang suami telah bekerja semaksimal mungkin.

“Disini kita semua korban, tapi kenapa orang malah anarkis dan membuat kabar-kabar yang memprovokasi. Kita dapat cobaan tapi ini kehendak Allah. Sampai orang-orang bilang Pemerintah Kota Palu tidak bergerak,” tulis Adel, Kamis (4/10/2018).

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)