Washington – Presiden Donald Trump mengatakan pada Sabtu (20/10/2018), Amerika Serikat akan keluar dari perjanjian nuklir masa Perang Dingin, langkah yang tampaknya akan membuat Rusia kesal. Perjanjian itu, Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty, memerintahkan penghapusan suatu jenis senjata nuklir.

Donald Trump Tegaskan AS Mundur dari Perjanjian Nuklir

Donald Trump

Perjanjian INF, yang dirundingkan oleh Presiden AS Ronald Reagan dan Presiden Rusia Mikhail Gorbachev serta disahkan oleh Senat AS pada 1988, mengharuskan kedua negara menghapus senjata nuklir jarak pendek dan jarak menengah serta peluru kendali konvensional.

“Sayangnya, Rusia belum menghormati perjanjian itu, jadi kita akan memutus perjanjian tersebut dan kita akan menarik diri,” tegas Trump sebagaimana diberitakan AFP pada Minggu (21/8/2018).

Washington meyakini bahwa Moskow sedang mengembangkan sebuah sistem peluncur dari darat, yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian INF. Pengembangan itu memungkinkan Moskow melontarkan serangan ke Eropa dalam waktu singkat.

Rusia telah berkali-kali membantah bahwa pihaknya melakukan pelanggaran seperti itu. Trump mengatakan Amerika Serikat akan mengembangkan persenjataan nuklir kecuali Rusia dan Cina setuju untuk menghentikan pengembangan.

Cina bukan merupakan pihak dalam perjanjian. Negara itu telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan peluru kendali konvensional sebagai bagian dari strategi pertahanan.

Sementara itu, perjanjian INF melarang AS memiliki rudal balistik yang diluncurkan dari darat atau rudal penjelajah, yang dapat menempuh jarak antara 500 kilometer hingga 5.500 kilometer.

Penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, akan berkunjung ke Moskow pekan depan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)