Harian IndoJakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menanggapi komentar dari seorang netizen yang menganggap kehadiran Mahfud sebagai pembicara di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, karena faktor politik.
Mulanya, akun Twitter @mohmahfudmd mengunggah sebuah foto bersama Mensesneg Pratikno saat dirinya menjadi pembicara di acara peringatan 90 tahun Sumpah Pemuda.
“Pagi ini dalam rangka “Mempetingati 90 Tahun Sumpah Pemuda” di UGM sy bertemu Mensesneg Prof. Pratikno. Acara yg mengambil thema “Estafet Kepemimpinan Era Milenial” itu diselenggarakan oleh Dewan Guru Besar UGM. Mari kita jaga NKRI dgn semangat kebersatuan dlm Sumpah Pemuda 1928,” tulis Mahfud MD.
Unggahan Mahfud ini kemudian mendapatkan tanggapan nyinyir dari akun @Lone_Hero_09 yang menganggap kubu penguasa boleh mengadakan acara apapun, sedangkan kubu oposisi tidak.
“Lancar ya, oposisi mana ada & mana boleh. Hukum itu Memang Milik penguasa,” tulisnya.
Menanggapi hal ini, Mahfud MD menegaskan bahwa acara tersebut tidak ada kaitannya dengan politik.
“Tak nyambung. Apa hubungannya? Ini kami bertemu di UGM dlm acara Dewan Guru Besar UGM kok dikaitkan dgn ada atau tidaknya, boleh atau tidaknya, oposisi. Apa-apa kok selalu pakai kacamata politik. Padahal kehangatan persahabatan itu jauh lbh penting daripada permusuhan politik,” tulis @mohmahfudmd.
Sebelumnya, sebuah acara seminar yang rencananya akan dihadiri mantan Menteri ESDM Sudirman Said di UGM, dibatalkan, karena ketidaksesuaian prosedur dalam penggunaan sarana dan prasarana di lingkungan Fakultas Peternakan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
