Home > Ragam Berita > Internasional > Wanita Muslim Uighur Ini Ceritakan Perlakuan Tak Menyenangkan Dari Pemerintah China

Wanita Muslim Uighur Ini Ceritakan Perlakuan Tak Menyenangkan Dari Pemerintah China

Jakarta – Baru-baru ini, ada seorang perempuan dari etnis Muslim Uighur yang membeberkan perlakuan tak menyenangkan dari Pemerintah China terhadap mereka. Wanita tersebut mengaku sering menjadi korban penyiksaan dan sempat berpikir untuk minta dibunuh.

Wanita Muslim Uighur Ini Ceritakan Perlakuan Tak Menyenangkan Dari Pemerintah China

Saat berada di Amerika Serikat, Wanita yang diketahui bernama Mihirigul Tursun itu, menceritakan penyiksaan yang dialaminya ketika berada di kamp detensi yang khusus dibuat untuk menahan warga Uighur. Selama berada di sana, wanita 29 tahun itu menyebut dirinya diperiksa selama empat hari tanpa tidur. Rambutnya pun dicukur bahkan gundul.

Selain itu, beberapa kali badannya juga disetrum. Setelah menerima berbagai macam siksaan, Tursun pernah dipaksa ikut pemeriksaan medis yang aneh dan tanpa tujuan jelas. Ia mengatakan, dirinya tiga kali ditangkap dan dibawa ke detensi. Semakin sering ditangkap, semakin sadis pula penyiksaan yang dialaminya.

“Saya pikir saya lebih baik mati dari pada melewati segala siksaan itu, dan saya memohon kepada mereka untuk membunuh saya,” ujar Tursun seperti dikutip AP dalam forum National Press Club di Washington DC, AS, Kamis (29/11).

Tursun adalah wanita yang lahir dan besar di China. Ketika beranjak dewasa, ia pergi ke Mesir untuk melanjutkan studi. Di Mesir, Tursun bertemu dengan suaminya. Bersama sang suami, Tursun memiliki tiga anak. Saat kembali ke China 2015 lalu, Tursun dipenjara untuk pertama kalinya tanpa mengetahui alasan penangkapan tersebut. Ia dipisahkan paksa dengan anak dan bayinya.

Saat lepas dari penjara, seorang anaknya ternyata telah meninggal dunia. Sedangkan, dua lainnya menderita masalah kesehatan. Ketika berada di kamp, Tursun melihat beberapa kejadian penyiksaan aneh terhadap warga Uighur lain.

Salah satunya, ketika seorang kerabatnya diminta minum pil yang membuatnya langsung pingsan. Tursun menegaskan, selain siksaan fisik, petugas keamanan China juga kerap melontarkan ucapan diskiriminatif.

“Saya tidak ingat pasti, tapi pernah mulut saya berbusa dan saya mulai hilang kesadaran. Kata terakhir yang saya ingat dari mereka adalah menjadi Uighur adalah tindakan kriminal,” kata dia.

Kesaksian Tursun disampaikan seiring membesarnya kekhawatiran dunia mengenai perlakuan China terhadap etnis Muslim Uighur yang mayoritas tinggal di Xinjiang. China dituding menahan dua juta etnis Uighur di detensi yang mereka sebut kamp re-edukasi. Kamp itu adalah bagian program persatuan etnis yang digaungkan Pemerintah China di Xinjiang.

(Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

CIA Sebut Khashoggi Dibunuh Atas Perintah Putra Mahkota Arab Saudi

CIA Sebut Khashoggi Dibunuh Atas Perintah Putra Mahkota Arab Saudi

Washington – Badan Intelijan Pusat Amerika Serikat (CIA) menyimpulkan bahwa jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh atas ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135