Harian IndoJakarta – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy) ikut memberikan komentar terkait puisi berjudul ‘Jaenudin Nachiro Namamu’ yang dikarang Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Meski Fadli tidak menyinggung nama Presiden Jokowi dalam puisinya itu, namun Rommy menduga isi puisi itu menyindir ejaan yang dilafalkan Jokowi saat berdendang lagu Deen Assaam ciptaan Sabyan Gambus.
Menurut Rommy, dirinya ikut hadir dalam acara Penutupan Festival Qasidah di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (29/11/2018) pekan lalu. Rommy bahkan mengaku dirinya duduk di barisan paling depan.
Ronny menjelaskan, saat itu Jokowi mengucapkan kata ‘’Yahtirom’, bukan ‘Nachiro’ seperti yang ditulis Fadli dalam puisinya.
“Saya hadir di baris terdepan. Presiden mengucap ‘yahtirom’,” kata Rommy kepada media, Kamis (6/12/2018).
Karena itu, Rommy balik menyindir isi puisi Fadli, padahal Fadli tidak hadir langsung saat acara itu.
“Yang pandir yang buat puisi, tidak ikut hadir tapi mengomentari. Apalagi jauh dari panggang api,” ujar Rommy.
“Seorang dikatakan bijak dari apa yang ia kata. Inilah beda kebijaksanaan dan propaganda. Padahal bicara syariat junjungannya, entahkah jalankan 5 waktu salat, entahkah jalankan puasanya,” tambah Rommy.
(samsularifin – www.harianindo.com)
