Jakarta – Isi puisi Neno Warisman yang dibacakan di atas panggung acara Munajat 212 di Kawasan Monas, Jakarta, Kamis (21/2/2019) malam, menimbulkan pro dan kontra.
Salah satu yang mengecam puisi tersebut yakni salah satu pendiri Alumni 212, Faizal Assegaf.
Melalui akun Twitternya, Faizal menyebut puisi Neno Warisman tersebut merupakan pemerkosaan terhadap kesucian Islam dan sangat biadab.
“Astagfirullah…. inilah doa penyesatan kepada kaum muslim yg dilakukan oleh Neno Warisman alias “Srikandi Sumbu Pendek”. Sangat biadab, kesucian agama Islam diperkosa oleh birahi politik & kebencian yg super bejat! #NenoMengancamAllah,” tulis akun @faizalassegaf, Jumat (22/2/2019).
Sementara itu, Wakil Ketua Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal, menyebut puisi Neno Warisman meniru doa Rasul pada Perang Badar melawan kaum Quraisy yang menurutnya salah dalam menganalogikannya.
“Doa Neno Warisman analogikan PILPRES dgn PERANG BADAR. Saat Perang Badar, Rasul berdoa: bila Muslim kalah, ga ada lagi yg akan nyembah Allah. Kalo Neno ngotot pake analogi tsb, dan ternyata kubunya kalah, yg kaum kafir kan justru kubu dia. Mau diterusin analogi ngaco ini?” tulis akun Twitter @sahaL_AS, Jumat (22/2/2019).
(samsularifin – www.harianindo.com)