Home > Gaya Hidup > Tips > Hati-hati, Biasakan Anak Bermain Gadget Bisa Timbulkan Efek Buruk

Hati-hati, Biasakan Anak Bermain Gadget Bisa Timbulkan Efek Buruk

Jakarta – Membuat anak bisa makan dengan lahap sambil duduk tenang rasanya menjadi tantangan yang sulit bagi banyak orangtua. Akhirnya, banyak yang menggunakan cara praktis agar anak mau menyantap makanan, seperti mempertontonkan video di ponsel atau tablet, atau membiarkan anak bermain gadget sambil disuapi.

Hati-hati, Biasakan Anak Bermain Gadget Bisa Timbulkan Efek Buruk

Nyatanya, menurut ahli gizi dr. Diana F. Suganda, SpGK, inilah yang menjadi kesalahan kebiasaan pada balita dan anak-anak milenial sekarang. Ketika makan, harus ada gadget di hadapan mereka.

“Jangan kenalkan gadget dulu. Saat duduk melihat gadget, pada pola pikir anak adalah dia sedang asyik nonton. Akibatnya, ketika ada makanan masuk dianggapnya itu adalah pengganggu,” kata Diana saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Itulah sebabnya, saat anak makan tidak boleh ada distraksi baik berupa gadget, televisi atau bahkan sambil anak bermain di playground. Karena, pada akhirnya fokus utama anak akan ke bermain dan menganggap makan sebagai gangguan.

Sejak dini, kenalkan cara makan pada anak dengan duduk rapi dan fokus pada makan. Sehingga kelak mereka berpikir bahwa makan adalah kebutuhan, bukan kewajiban.

Bagi orangtua, dampingi langsung anak ketika makan dan berikan makanan dengan suasana gembira. Hal ini akan membuat anak memiliki pandangan bahwa makan adalah kegiatan yang menyenangkan.

Beri kontak mata dan bila anak sudah berusia agak besar, Anda bisa melibatkannya langsung dalam mempersiapkan makanannya. Jika ia sudah mulai membantu dari awal, maka saat makan pun dia akan lebih semangat.

Pada anak yang masih kecil, kenali kapan anak merasa lapar dan kenyang. Jangan beri makanan selingan atau snack di antara waktu makan, karena ini bisa membuat anak kenyang ketika jam makan tiba dan akhirnya membuat jadwal makannya menjadi kacau.

“Perkenalkan waktu makan 30 menit harus selesai, mau itu sudah selesai atau tidak makannya,” imbuh Diana.

Cara ini dilakukan agar anak tidak terlalu lama makan dan membuat jam makan berikutnya menjadi mundur. Itulah sebabnya, orangtua harus mengenali sinyal kenyang anak. Selain itu, berikan makan dalam porsi kecil dan ajarkan bahwa lebih baik menambah makanan lagi daripada tidak habis. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Ingin Kaki Tidak Lecet saat Pakai Sepatu Baru? Ikuti Tip Berikut Ini

Ingin Kaki Tidak Lecet saat Pakai Sepatu Baru? Ikuti Tip Berikut Ini

Jakarta – Lecet saat menggunakan sepatu baru merupakan sesuatu yang sering dialami banyak orang. Hal ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135